Berita

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu/RMOL

Politik

Empat Sebab Penumpukan Beras Impor Dari Kacamata Said Didu

KAMIS, 05 DESEMBER 2019 | 16:22 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemerintah saat ini tengah dihadapkan dengan adanya sisa beras impor sebanyak 20 ribu ton yang terancam membusuk.

Puluhan ribu ton tersebut merupakan sisa dari kebijakan Menteri Perdagangan sebelumnya, Enggartiasto Lukita yang melakukan impor jor-joran sepanjang tahun 2018.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu turut menyoroti persoalan sisa beras impor yang nilainya sekitar 160 miliar rupiah ini.

Dari kacamata Said Didu, setidaknya ada empat hal yang menyebabkan beras impor tersisa cukup banyak.

"Masalah ini terjadi karena pertama, bulog diminta untuk impor sebagai cadangan beras pemerintah. kemudian Raskin (beras untuk orang miskin)/rastra (beras sejahtera) tidak lagi oleh Bulog," kata Said Didu dalam akun twitternya, Kamis (5/12).

Hal lain yang membuat cadangan beras menumpuk adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian soal batas waktu penyimpanan beras.

Untuk diketahui, cadangan beras pemerintah (CBP) yang telah melewati empat bulan penyimpanan akan mengalami penurunan mutu.

Terkait 20 ribu ton beras tersebut telah disimpan lebih dari satu tahun. Selain mengurangi kualitas, penyimpanan yang cukup lama tersebut berpotensi membuat beras membusuk.

"Yang keempat, Bulog tidak bisa operasi pasar. Diminta beli tapi tidak boleh/tidak bisa salurkan. Ya menumpuk lah," tandasnya.

Untuk saat ini, pemerintah tengah melakukan evaluasi, termasuk usulan Perum Bulog untuk melakukan pelelangan.

"Mudah-mudahan kita dapatkan solusinya masalah beras ini," jelas Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto di Balai Kartini, Rabu (4/12).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya