Berita

Menko Luhut saat menjadi pembicara di Forum Bloomberg New Energy Finance/Istimewa

Bisnis

Jadi Pembicara Di Shanghai, Luhut Klaim Energi Ramah Lingkungan Bisa Perbaiki Neraca Transaksi Berjalan

KAMIS, 05 DESEMBER 2019 | 11:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut Indonesia sebenarnya menyimpan banyak potensi energi ramah lingkungan. Bahkan sumber energi terbarukan ini bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan.

Hal ini dikemukakan Menko Luhut saat menjadi pembicara pada Forum Bloomberg New Energy Finance yang berlangsung di Shanghai, China, Rabu (4/12).

"Selama bertahun-tahun kami baru menyadari potensi energi ramah lingkungan ini. Jika ini bisa kami kelola, tentunya bisa dapat menekan neraca transaksi Indonesia. Perang dagang yang terjadi membuat kami sadar akan potensi ini,” ucap Luhut melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/12).

Luhut mencontohkan, sumber energi hydropower di Papua memiliki potensi sekitar 22.000 megawatt, di Kalimantan sebesar 11.000 megawatt. Selain itu masih ada energi angin dan biomass yang potensinya sebanyak 443.208 megawatt.

Pihaknya menambahkan dengan mengolah energi yang ramah lingkungan dan lebih murah ini, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan  pada impor BBM, yang merupakan salah satu faktor utama terjadinya defisit neraca perdagangan.

"Kami berharap masyarakat semakin memanfaatkan potensi-potensi tersebut. Pengembangan energi terbarukan ini bisa didorong oleh semakin murahnya teknologi baterai lithium,” tambahnya.

Ia mengungkapkan sudah melakukan pertemuan sebanyak dua kali dengan Governor Directors and Corporate Auditors JBIC, Tadashi Maeda, yang membicarakan kemungkinan kerja sama pembiayaan di bidang energi ramah lingkungan.

Dalam rangka mengembangkan potensi-potensi energi ramah lingkungan ini, di sela-sela forum tersebut Menko Luhut menerima Vice  President Mitsubishi Heavy Industries, Yashushi Fukuzumi. Pertemuan tersebut membicarakan potensi pengembangan energi matahari di Indonesia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya