Berita

Rocky Gerung/Net

Politik

Rocky Gerung: Cuma Fasisme dan Komunisme Yang Ngotot Soal Ideologi

RABU, 04 DESEMBER 2019 | 07:43 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pertengkaran mengenai masalah ideologi harus menjadi resolusi Indonesia di tahun 2020 mendatang.

Begitu harapan filsuf dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne dengan tema "Maju-Mundur Izin FPI", Selasa malam (3/12).

Dia mengingatkan bahwa negara yang ngotot untuk punya ideologi hanya ada dua macam. Sementara Indonesia, bukan bagian dari keduanya.


“Negara yang ngotot punya ideologi cuma komunisme dan fasisme,” terangnya.

Pernyataan Rocky Gerung tersebut menanggapi berbagai kasus politik di negeri ini yang acapkali dituduhkan tidak pancasilais. Seperti perpanjangan izin FPI yang harus menandatangani ikrar setia Pancasila dan NKRI.

Termasuk, permintaan Wakil Presiden Maruf Amin yang meminta polisi untuk hadir ke masjid mengawasi dakwah yang bertentangan dengan Pancasila dan menebar kebencian.

Secara tegas, Rocky mengatakan bahwa Pancasila tidak bisa masuk dalam kategori ideologi. Sebab sila-sila yang ada saling bertentangan dalam pengertian akademik dan diskursus.

Dia kemudian mengurai pertentangan antara sila pertama dan kedua. Sila pertama, ujarnya, berisi pengakuan bahwa perbuatan manusia hanya boleh bermakna jika diorientasikan ke langit atau Tuhan.

Sementara sila kedua sebaliknya. Siapapun bisa berbuat baik tanpa harus menghadap langit.

“Itu namanya humanisme. Kalau saya (humanis) berbuat baik dengan pahala masuk surga, artinya kemanusiaan saya palsu,” tegasnya.

Rocky juga menyebut bahwa sila kelima tidak detail mengurai mengenai keadilan sosial. Sebab orang bisa berpikir liar bahwa keadilan sosial bisa berpatokan pada marxisme maupun islamisme.

“Karena tidak ada keterangan final tentang keadilan sosial,” demikian Rocky Gerung.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya