Berita

Ilustrasi Ujian Nasional/Net

Nusantara

Dukung Penghapusan Ujian Nasional, Demokrat: Tak Efektif Dan Boros

JUMAT, 29 NOVEMBER 2019 | 23:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wacana penghapusan ujian nasional (UN) digelontorkan kembali oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan kurikulum pendidikan.

Meski masih dalam pengkajian, rencana penghapusan UN itu mendapat respon positif dari wasekjen Partai Demokrat, Didi Irawadi.

Menurutnya, UN sudah tidak efektif lagi untuk pelajar masa kini. Tak hanya itu, UN juga dianggap sebagai salah satu pemborosan anggaran sekolah.

"Ujian nasional sudah tidak tepat dan efektif lagi, bahkan cenderung pemborosan dan tidak berkeadilan. Apalagi standar tiap sekolah tidak sama," ungkap Didi dalam keterangannya, Jumat (29/11).

Anggota Komisi X Fraksi Partai Demokrat ini menambahkan, UN bisa merusak semangat belajar murid karena semangat belajar murid itu hanya tertumpu bagaimana lolos UN bukan belajar untuk mencari minat dan bakat siswa.

"Lagi pula, ujian nasional sudah tidak menjadi penentu masuknya seorang murid ke perguruan tinggi, dengan diadakannya Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK)," tambah Didi.

Tak sampai disitu, Didi juga setuju dengan program Nadiem yang  ingin menyederhanakan kurikulum sekolah di mana siswa dikurangi belajar menghafal dan mengutamakan kompetensi. Dia menilai program itu bisa membuat sistem pendidikan Indonesia menjadi lebih modern.

Didi juga berpesan agar Nadiem  memperhatikan guru honorer yang mendapat gaji di bawah standar. Dia meminta Kemendikbud mengeluarkan kebijakan agar guru mendapat honor yang layak.

"Saya berharap menteri Nadiem juga mencari jalan keluar terkait nasib para guru honorer. Bagaimana mungkin jika masih banyak guru mendapat honor jauh di bawah standar, kemudian bisa optimal memberikan ilmu dan pendidikan," kata Didi.

"Guru menentukan masa depan bangsa ke depan, lebih banyak guru yang berkualitas dan punya penghasilan yang layak, insya Allah dunia pendidikan akan berkembang baik," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya