Berita

Politisi PSI, William Aditya Sarana/Net

Nusantara

Langgar Kode Etik, William Harusnya Belajar Lagi

JUMAT, 29 NOVEMBER 2019 | 21:34 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Politisi PSI, William Aditya Sarana diyakini bisa belajar dari kesalahan terkait kiprahnya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta yang terhitung masih baru.

Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio merespons putusan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta yang memutus William melanggar kode etik.

"Dia pasti banyak belajar dari pelanggaran ini," ungkap pria yang akrab disapa Hensat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/11).


Dalam putusan BK DPRD, William melanggar kode etik lantaran kritikannya soal rancangan anggaran DKI untuk tahun 2020. Kritikan soal adanya lem aibon ini dinilai BK salah alamat lantara William merupakan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, sedangkan soal angaran berhubungan dengan Komisi E.

Kesalahan lain yang dilakukan William adalah memposting temuannya ke media sosial dan membuat gaduh publik. Padahal seharusnya temuan tersebut bisa disampaikan melalui surat yang dikirimkan ke Gubernur atau memanggil dinas terkait.

Hensat berharap, sanksi yang diberikan BK DPRD bisa menjadi pelajaran politisi muda yang baru berkiprah ke dunia politik itu.

"Jadi memang selanjutnya William mesti menggunakan panggungnya sendiri, jangan panggung orang dipake," sindirnya.

Hal-hal yang disoroti William dalam KUA-PPAS salah satunya pengadaan lem aibon Rp 82,8 miliar di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Kemudian juga pengadaan pulpen sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur. Namun hal itu sudah diluruskan Gubernur DKI Jakarta bahwa pihaknya sudah mengoreksi sejak lama sebelum beredar ke publik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya