Berita

Achmad Baidowi/Net

Politik

PPP: Mendagri Harus Jelaskan Maksud NKRI Bersyariah Yang Diiginkan FPI

JUMAT, 29 NOVEMBER 2019 | 12:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan ada permasalahan mengenai Surat Keterangan Terdaftar yang diserahkan Front Pembela Islam (FPI), yaitu AD/ART ormas yang menyebutkan visi dan misi adalah penerapan Islam secara kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyah.

Sekertaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi mengatakan, permasalahan tersebut harus dilihat jernih, apakah FPI mengakui Pancasila atau tidak meskipun bernaung pada Khilafah Islamiyah.

"Soal NKRI bersyariah itu sebenarnya konsepsi, bukan ideologi. Kalau konsepsi kan semacam diskursus seperti PPP dalam beberapa kesempatan mencetuskan konsep juga NKRI bersyariah," ucap Baidowi kepada wartawan di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11).

Baidowi menjelaskan maksud dari NKRI bersyariah yakni berpegang teguh pada Pancasila namun memasukkan nilai-nilai Islam dalam membuat regulasi dan dikhususkan hanya bagi umat Islam.

"Tentu bukan ingin mengganti bentuk NKRI kita. Tapi bagaimana mewarnai jalannya kehidupan bernegara ini dengan memasukan nilai-nilai keislaman bagi seperangkat regulasi yang memang dikhususkan untuk umat Islam," katanya.

Pihaknya memberi contoh penerapan NKRI bersyariah dalam hal UU perbankan syariah yang dinilai telah mengimplementasikan NKRI bersyariah. Ada lagi UU jaminan produk halal, itu untuk siapa untuk umat muslim yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Menurutnya, jika penerapan NKRI bersyariah seperti yang dicontohkan hal itu tidak masalah dan justru membuat corak tersendiri bagi Indonesia. Namun, pihaknya meminta Tito untuk menanyakan lebih detil konsep FPI mengenai NKRI bersyariah.

"Konsep gagasan seperti itu sebagai implementasi dalam kehidupan dalam bernegara di NKRI enggak ada masalah," ucapnya.

"Cuman Pak Tito harus minta penjelasan lebih detail mungkin maksud NKRI bersyariah yang diiginkan FPI seperti apa," tandas Baidowi menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya