Berita

WNA China yang lakukan penipuan, gunakan visa wisata/Net

Hukum

WNA China Kulitnya Sama Dengan Orang Indonesia Tidak Mudah Dicurigai

RABU, 27 NOVEMBER 2019 | 08:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 91 orang terkait penipuan online melalui sambungan telepon (telecom fraud) yang melibatkan warga negara China, berhasil diamankan pihak kepolisian.
   
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, 85 orang warga negara China telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pengungkapan kasus penipuan tersebut berawal dari informasi polisi negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang menginformasikan adanya penipuan di Indonesia.


Gatot mengungkapkan, para tersangka ternyata menggunakan visa wisata ketika berkunjung ke Indonesia. “Mereka datang dengan visa wisata,” ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).

Diduga, para tersangka itu telah melancarkan aksinya di Indonesia, sejak setahun belakangan. Guna memastikan aksi kriminalnya tak terendus, para tersangja kerap berganti personel tiap tiga bulan sekali.

“Jadi begini, kalau keterangan dari mereka sementara mereka ada yang tiga bulan ada yang empat bulan, tapi dari hasil pemeriksaan kita kepada pemilik  rumah di sewa ada mereka menyampaikan setahun. Kenapa demikian? Ternyata pertiga bulan mereka bergantian,” terang Gatot.

Selanjutnya, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan polisi RRT guna proses penyidikan dan hukuman bagi para tersangka.

"Nanti kita sedang koordinasi dengan imigrasi dan polisi China untuk menangani mereka," ujar Gatot.

Banyaknya Warga Negara China yang memilih Indonesia sebagai lokasi melancarkan aksi penipuan, diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

"Kulit (orang) Indonesia dan mereka (WNA China) sama, banyak keturunan China di sini. Makanya mereka enggak terlalu mudah dicurigai oleh warga-warga di sini," kata Yusri, selasa (26/11).

Selain itu, lanjut Yusri, para tersangka juga menilai jaringan internet di Indonesia mudah diakses.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya