Berita

Kapal diduga penyedot pasir di anak krakatu/Ist

Nusantara

DPRD Lampung: Kapal Penyedot Pasir Di Krakatau Aktivitas Usaha Ilegal

SENIN, 25 NOVEMBER 2019 | 02:09 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

RMOL.  Kapal penyedot pasir diduga beroperasi di dekat Gunung Anak Krakatau (GAK). Aktivitas ini dipergoki oleh masyarakat Pulau Sebesi. Saat itu,  ada kapal penyedot pasir beroperasi di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu malam (23/11).

Ketua Komisi IV DPRD Lampung Tony Eka Chandra meminta aparat keamanan menindak tegas pengusaha yang menyedot pasir laut di sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK).

“Penyedotan pasir laut itu ilegal,” kata bakal calon bupati Lampung Selatan itu kepada Kantor Berita RMOLLampung, Minggu malam (24/11).


Menurut Tony, pihak yang bertanggungjawab atas penyedotan pasir laut itu adalah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu dan Lampung, Syahbandar, Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bakauheni.

Menurut Tony, PT Lautan Indah Persada (LIP) yang menyedot pasir laut sekitar Pulau Sebesi dan Sebuku telah melakukan pengerusakan lingkungan hidup.

Perairan sekitar GAK merupakan kawasan cagar alam, konservasi, dan gunung berapi warisan dunia, katanya. Dia khawatir jika disedot pasir laut sekitar GAK dapat menimbulkan tsunami.

“Longsornya GAK yang mengakibatkan terjadinya tsunami 22 Desember 2018 diduga akibat penyedotan pasir sebelumnya,” urai Tony.

Sebelumnya, sekitar 50 warga naik enam kapal menduduki dan mengusir kapal penyedot pasir laut di Selat Sunda. Mereka ramai-ramai mendekati kapal naik belasan perahu kayu dekat GAK.

Masyarakat telah mengingtai kapal penyedot pasir tersebut sejak Sabtu (23/11) malam.
Saat aksi siangnya, warga berorasi menolak kehadiran kapal penyedot pasir milik PT LIP tersebut.

Dari atas salah satu kapal nelayan, warga juga membentangkan PT Lautan Indah Persn spanduk protes bertuliskan: Kami Masyarakat Pulau Sebesi Menolak Aktivitas Penambangan Pasir Di Wilayah Anak Gunung Krakatau, Pulau Sebesi, dan Pulau Sebuku.

“Kami bisa buktikan penambangan pasir berada di sekitar Pulau Sebesi,” Kata salah seorang warga yang ikut aksi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya