Berita

Warga dan nelayan duduki kapal penyedot pasir laut di sekitar Gunung Anak Krakatay/Ist

Nusantara

Tak Terima Curi Pasir Di Dekat Anak Krakatau, Warga Duduki Kapal Penyedot Pasir

MINGGU, 24 NOVEMBER 2019 | 21:55 WIB | LAPORAN: ICHSAN YUNIARTO

Sekitar 50 warga menduduki dan mengusir kapal penyedot pasir laut di Selat Sunda.

Hal ini dilakukan setelah warga dan nelayan setempat pergoki kapal penyedot pasir beroperasi di dekat Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Sabtu malam (23/11)

Puluhan warga ini menumpag enam perahu kayu. Begitu tiba di kapal, warga langsung melakukan orasi dan menolak kehadiran kapal penyedot pasir milik PT Lautan Indah Persada (LIP).

Warga juga membentangkan spanduk protes bertuliskan: "Kami Masyarakat Pulau Sebesi Menolak Aktivitas Penambangan Pasir Di Wilayah Anak Gunung Krakatau, Pulau Sebesi, dan Pulau Sebuku,"

“Kami bisa buktikan penambangan pasir berada di sekitar Pulau Sebesi,” kata salah seorang warga seperti dilansir dari laman Kantor Berita RMOLLampung, Minggu (24/11).

Sementara itu, Ketua Nelayan Pulau Sebesi, Rahmatullah mengatakan, masyarakat dan para nelayan menuntut penghentian operasi kapal penyedot pasir PT LIP

Sebelumnya, kapal penyedot pasir milik PT Lautan Indah Persada (LIP) tersebut telah ditolak mentah-mentah oleh warga dan juga ditentang oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Kapal penyedot pasir berupa KM Mehad 1dan tongkang bernama TSHD Mekar 501 beroperasi berada pada jarak 2,5 mil dari bibir pantai .

Nelayan dan masyarakat adat menolak penyedotan pasir hitam khawatir khawatir terjadi lagi tsunami seperti 22 Desember 2018.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya