Berita

Direktur Riset Setara Institute, Halili Hasan di diskusi publik bertajuk Pemajuan Toleransi di Daerah/RMOL

Politik

SETARA Institute: Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama Paling Tinggi Di Jawa Barat

MINGGU, 24 NOVEMBER 2019 | 19:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

SETARA Institute merilis hasil riset longitudinal soal pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan  (KBB) di 34 provinsi di Indonesia.

Provinsi Jawa Barat menduduki urutan pertama sebagai provinsi paling banyak kasus pelanggaran KBB dalam 12 tahun terakhir.

Demikian disampaikan Direktur Riset Setara Insitute Halili Hasan dalam diskusi publik bertajuk 'Pemajuan Toleransi di Daerah: Input untuk Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri' di Ibis Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/11).


"Di Jawa Barat total ada peristiwa 629. Kalau kita mau cek perbandingannya, Jawa Barat selalu yang tertinggi dalam 12 tahun terakhir," ungkap Halili.

Setelah Jawa Barat, posisi berikutanya ada DKI Jakarta dengan total peristiwa ada 291; kemudian ada Jawa Timur 270 peristiwa; Jawa Tengah 158 peristiwa; Aceh 121 perisitiwa dan Sulawesi Selatan 112 peristiwa.

"Sumatera Utara 106, Sumatera Barat 104, Banten 90 dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 76," imbuh Halili.

Komposisi 10 provinsi dengan peristiwa tertinggi tersebut, lanjut Halili, mengalami sedikit perubahan dalam lima tahun terakhir 2014-2019, yakni pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo.

Komposisi dengan angka persitiwa tertinggai masih tetap Jawa Barat dengan 162 peristiwa dan DKI Jakarta dengan 113 peristiwa pelanggaran KBB.

Kemudian, Jawa Timur 98 persitiwa, Jawa Tengah 66 persitiwa, Aceh 65, DIY 37, Banten 36, Sumut 28, Sulsel 27, dan Sumbar 23 peristiwa pelanggaran KBB.

"Data tersebut menegaskan bahwa dalam konteks pemajuan toleransi dan penanganan radikalisme, Daerah merupakan lokus strategis," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya