Berita

Sukamta/RMOL

Politik

Sukamta: Ryamizard Juga Tidak Clear Menjawab Data 3 Persen TNI Terpapar Radikal

SABTU, 23 NOVEMBER 2019 | 12:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sebagai mitra kerja TNI, Komisi I DPR sempat menanyakan langsung kepada mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu soal pernyataanya ada 3 persen anggota TNI terpapar radikalisme.

"Ini klaim ya, 3 persen itu data yang besar. Jadi waktu rapat dengan Pak Menhan (Ryamizard) dengan Panglima TNI, tapi tidak ada jawaban yang clear soal itu," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukamta kepada redaksi usai diskusi Perspektif Indonesia, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).

Dalam rapat bersama Menhan dan Panglima TNI waktu itu, kata Sukamta, Komisi I menanyakan data tersebut berasal darimana, tolak ukurnya dimana, dan definisi anggota yang terpapar radikalisme seperti apa. Namun tidak ada yang bisa menjelaskan.


"Sebab 3 persen dari 500 ribu lebih anggota TNI itukan besar, kira-kira jumlahnya 16 ribu tentara," ujarnya.

Sukamta tidak bisa membayangkan jika 16 ribu tentara terpapar radikalisme, sudah pasti NKRI bisa bubar. Sedangkan, negara yang hanya menangani 10 teroris sudah membuat publik terkejut.

"Jika benar 3 persen itu, negara bisa bubar," kata dia yang meragukan data 3 persen tentara terpapar radikalisme.

Dalam rapat dengan Komisi III DPR beberapa hari llau, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) Suhardi Alius juga mengaku tidak mengetahui dan juga kebingungan soal data yang pertama kali disampaikan Ryamizard Ryacudu.

"Begitu ada statement itu kami ditelepon Pak Wiranto (mantan Menko Polhukam) langsung, 'Hardi dari mana data itu?' 'Kami juga tidak tahu Pak", 'Silakan Bapak tanya Pak Menhan (Ryamizard) karena kami juga tidak punya data itu, bahkan saya dengar juga akan ada penelitian masalah tersebut'. Jadi data tidak pernah kami dapatkan tapi kami dapatkan informasi-informasi," kata Suhardi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/11).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya