Berita

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar doa bersama terkait penyerangan tentara Israel kepada rakyat Palestina/Net

Nusantara

Doakan Palestina, GPII Desak Presiden Jokowi Datang Ke Yerussalem

JUMAT, 22 NOVEMBER 2019 | 21:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar doa bersama terkait penyerangan tentara Israel kepada rakyat Palestina. Doa bersama berlangsung di Sekretariat GPII, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).

Kabid HI PP GPII, Farizs Rama Putra mengatakan, pihaknya mengecam tindakan brutal Israel karena penyerangan tersebut menyebabkan puluhan masyarakat sipil Palestina, baik perempuan maupun anak-anak meninggal dan ratusan lainnya ditahan.

Farizs berharap dengan doa bersama ini konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah, khususnya konflik Israel dan Palestina segera berakhir.


"Semoga Allah mendengar dan mengabulkan doa kami ini. Kami tidak ingin Palestina ditindas dan kami mengecam serangan Israel kepada Palestina itu," ujar Farizs di sela-sela doa bersama bertajuk "Pray For Paletine".

Doa bersama untuk Palestina ini dihadiri kader-kader organisasi kemahasiswaan lainnya. Ada kader Himpunan Mahasiswa Islam, Gerakan Mahasiwa Matlaul anwar, PP HIMA, Pemuda Muslim indonesia, PGK, dan KB GPII.

"Ini kita Sejabodetabek. Kami ingin dunia ini damai karena penindasan kepada Palestina itu tidak berprikemanusiaan," tandas dia.

Dalam kesempatan itu, Farizs juga meminta pemerintahan Indonesia lebih agresif mengajak negara-negara Islam, yang tergabung dalam Organisasi Kerjasana Islam (OKI) bersatu menyatakan sikap keras dan membuat keputusan yang lebih konkrit dalam membela kemerdekaan Palestina.

"Dan kami juga meminta Presiden Jokowi datang ke Yerussalem sebagai langkah diplomatik Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan melakukan Ibadah di Masjidil Aqsha bersama umat muslim Palestina," kata Farizs.

Menurutnya, jika Jokowi datang ke Yerussalem hal itu sesuai dengan azas politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif dalam perdamaian dunia. Dan Jokowi akan mendapat apresiasi dari dunia internasional jika berhasil mendamaikan konflik Israel dan Palestina.

"Harus ada sikap tegas pada Israel untuk menghentikan agresi yang mereka lakukan dan menghargai gencatan senjata yang telah disepakati agar terwujud perdamaian," katanya.

Sementara itu, sekjend DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Ryan Hidayat mendorong pemerintah Indonesia melakukan upaya membangun basis politik internasional, yang pernah dilakukan Soekarno, jika serius hendak menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Karena kelemahan kita itu ada basis politik internasional. Jadi, ini harus terus diupayakan pemerintah," kata Ryan.

Dia mencontohkan, bagaimana Indonesia, misalnya, dapat meyakinkan negara-negara Islam yang tergabung di OKI menjadi solid dalam mendukung dan mengakui kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat.

"Karena OKI itu juga pecah dan tidak solid. Dan bagi saya Indonesia harus bisa menyatukan OKI. Apalagi kita punya utang budi pada Palestina," demikian Ryan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya