Berita

Bambang Soesatyo/Net

Politik

PRESIDEN BOLEH 3 PERIODE?

Manuver Bamsoet Terlalu Gegabah Dan Tidak Relevan Dengan Pencalonan Ketum

JUMAT, 22 NOVEMBER 2019 | 13:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana Ketua MPR Bambang Soesatyo terkait masa jabatan Presiden bisa lebih dari dua periode menuai kecaman dari berbagai pihak.

Terkait wacana tersebut, hal itu sebagai upaya manuver politik dari Bamsoet sapaan akrab politisi Golkar itu. Dimana, dia masih berambisi menjadi calon ketua umum Golkar pada Munas di Desember nanti.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai wacana tersebut sebagai manuver yang tidak sulit ditebak.


Hanya saja, jika dilihat dari jabatan Bamsoet selaku Ketua MPR, maka hal ini justru dapat mengancam keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

"Entah ini manuver apa. Yang jelas ini warning bagi demokrasi kita. Presiden maksimal dua periode itu buah reformasi yang ingin menghindari presiden seumur hidup," tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (22/11).

Adapun terkait anggapan bahwa manuver Bamsoet ini dikaitkan dengan kontestasi perebutan Golkar 1 dengan maksud mencari perhatian dan dukungan dari Presiden Jokowi, Adi menilai tidak relevan. Sebab, manuver tersebut akan sia-sia jika benar tujuannya itu.

"Hanya Bamsoet dan Tuhan yang tahu soal niat manuver itu. Karena yang bisa menentukan menang di Golkar bukan isu amandemen, tapi DPD I dan II Golkar," ujar pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini.

Yang jelas, lanjut Adi, posisi Bamsoet selaku Ketua MPR yang telah menghembuskan wacana Presiden bisa menjabat tiga periode dinilai terlalu gegabah.

"Posisi Bamsoet sebagai Ketua MPR mengeluarkan wacana yang sensitif. Karena berkaitan dengan amandemen UUD," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya