Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Arief Poyuono: Maaf Pak Menhan, Tolong Minta Menteri Erick Beresin BUMN Alutsista

JUMAT, 22 NOVEMBER 2019 | 11:51 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Produksi alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dalam negeri yang diproduksi oleh BUMN seperti Pindad, IPTN dan PT PAL yang ditawarkan    Pemerintahan RI kepada negara negara luar lewat Kementerian Pertahanan, membuktikan Menhan Prabowo Subianto memang handal dalam berbisnis dan melakukan pemasaran produk alutsista.

Demikian disampaikan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono kepada wartawan, Jumat (22/11).

"Tentu saja jika negara-negara luar tertarik dan membeli alutsista produk Indonesia maka, akan banyak menghasilkan pemasukan devisa negara kita serta meningkatkan surplus neraca perdagangan yang selama ini masih belum tinggi surplusnya dibandingkan impor," kata Arief.


Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah BUMN produsen alutsista kita sudah siap memproduksi secara efisien dan tepat waktu, sehingga harganya bisa bersaing dengan produksi negara lain.

"Berdasarkan data-data yang ada BUMN produsen alutsista adalah BUMN yang lame duck dan banyak sekali di korupsi selama ini, misalnya PT Pindad, PT PAL dan IPTN sudah banyak pejabatnya yang jadi pesakitan dipenjara akibat korupsi," ujar Arief.

Belum lagi, lanjut Arief, banyak pemesanan alutsista oleh Angkatan Bersenjata RI melalui BUMN alutsista yang banyak tidak tepat waktu serta tidak lengkap equipment ketika diserahkan kepada pemesannya, serta harga yang jauh lebih mahal dari alutsista yang sejenis yang diproduksi negara lain.

"Jadi, maaf saja Pak Menhan, tolong minta Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) agar BUMN strategis penghasil alutsista harus diberesin dulu pejabat-pejabatnya dan budaya kerjanya agar enggak malingan dan profesional, baru kita bisa jualan produknya," tegasnya.

Menurut Arief, kalau tidak seperti itu, jualan alutsista malah jadi rugi karena diklaim sama konsumen. Seperti kasus pembelian pesawat dari IPTN oleh Thailand atau kapal dari PT PAL yang kena klaim kerugian oleh pembeli.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya