Berita

Komisi Yudisial terus bekerja maksimal meski anggaran dipangkas/RMOL

Politik

Anggaran Terus Dipangkas, KY: Kami Tak Akan Surut Untuk Wujudkan Peradilan Bersih

JUMAT, 22 NOVEMBER 2019 | 11:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dengan alasan penghematan, Menteri Keuangan Sri Mulyani memangkas sejumlah anggaran di beberapa lembaga. Salah satunya dialami Komisi Yudisial (KY). Anggaran KY dipangkas 20 persen dari tahun sebelumnya. Dari Rp 128 miliar pada 2019 menjadi Rp 102 miliar pada tahun depan.

Ketua Bidang Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga (LI HUBLA) Komisi Yudisial Farid Wajdi menegaskan, dengan anggaran yang sangat minimalis tersebut tidak menyurutkan langkah KY untuk menciptakan peradilan bersih.

“Teman-teman KY sudah bersepakat dengan kondisi yang ada tidak pernah sekalipun menyurutkan langkah untuk menuju proses perwujudan peradilan bersih,” ujar Farid saat ditemui di acara Konsolidasi Jejaring Komisi Yudisial di Bumi Katulampa, Bogor Timur, Jumat (22/11).


Komisi Yudisial dianggap telah melakukan pemborosan anggaran negara lewat perjalanan dinas. Padahal, KY harus keliling ke sejumlah wilayah untuk mengawasi para hakim dalam menciptakan peradilan bersih.

“Saya mau kasih contoh, mestinya kemarin saya mendatangkan beberapa hakim dari suatu daerah. Pengalaman kita kalau kita panggil enggak datang, panggil kedua enggak datang. Maka pemanggilan ketiga harus kita datangi,” katanya.

Menurutnya, selama ini ada perspektif yang keliru mengenai fungsi utama dan sistem kerja Komisi Yudisial dalam hal perjadin hingga dianggap melakukan pemborosan.

“Di mana-mana lembaga pengawas itu memang pekerjaannya adalah perjalanan dinas dan dianggap KY itu boros. Itu yang jadi persoalan,” tuturnya.

“Bagaimana mungkin KY bisa menjadi kuat, ibarat kita bagaimana mungkin kita memiliki energi dan vitalitasnya menjadi memiliki energi positif kalau kemudian kurang vitamin, kurang tidur tapi dipaksa kerja ya tentu ala kadarnya,” tandasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya