Berita

Jubir KY Farid Wajdi/RMOL

Hukum

Farid Wajdi: Ada Yang Bilang, KY Memang Lembaga Negara Tapi Mirip LSM

JUMAT, 22 NOVEMBER 2019 | 10:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Program penghematan anggaran di beberapa tubuh instansi pemerintah membuat Komisi Yudisial kesulitan untuk meningkatkan proses peradilan bersih di Indonesia.

Ketua Bidang Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga (LI HUBLA) KY Farid Wajdi mengatakan, dampak signifikan yang sangat terasa bagi KY atas pengurangan anggaran tersebut dalam hal meningkatkan kapasitas hakim.

Tahun 2019, kata Farid, berjumlah 350 orang hakim agung, diprediksi menurun hingga 50 persen menjadi 160 orang. Padahal di tahun sebelumnya berkisar sebanyak 560 orang hakim agung.


"Itulah KY, sehingga proses menuju perwujudan peradilan bersih itu memang betul-betul membutuhkan energi lebih besar bukan hanya dari KY," ujar Farid usai membuka acara Konsolidasi Jejaring Komisi Yudisial, di Bumi Katulampa, Bogor Timur, Jumat (22/11).

Menurutnya, ada persoalan psikologis yang kerap disematkan kepada KY mengenai pemangkasan anggaran tersebut sebagai bentuk pelemahan terhadap KY.

"Kalau kemudian kita seolah cengeng, kemudian naif, lembaga negara kok seperti itu, kok mirip LSM dan lain sebagainya. Tapi faktanya itulah tadi," tambahnya.

Dengan demikian, kata Farid, akan terjadi pelanggaran masif yang terjadi di tubuh Mahkamah Agung lantaran pengawasan yang ada sangat minimalis.

"Maka sebenarnya kalaupun ini adalah kekeliruan ini adalah kekeliruan kolektif, tidak semata ada di KY karena memang ada ungkapan, 'tidak selamanya kita bergerak karena ada uang, tapi ada uang kita tidak memang bisa bergerak'," ucapnya.

"Dan itu ke sektor semua lini di KY. Bayangkan Rp 128 miliar sekarang Rp 102 miliar. Dan perlu saya sampaikan bahwa dari Rp 102 miliar itu, 70-75 persen itu adalah biaya operasional. Untuk pengawasan berarti tinggal beberapa miliar lagi?" tutur jubir KY ini menambahkan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya