Berita

Fithra Faisal (paling kiri) /RMOL

Politik

Fithra Faisal: Isu Ekonomi Jadi Sentimen Negatif Publik, Jokowi Harus Segera Tangani

KAMIS, 21 NOVEMBER 2019 | 18:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah diminta waspada atas sentimen publik yang negatif menyoal perekonomian Indonesia akibat sejumlah kebijakan yang dikeluarkan dan mengakibatkan masyarakat merugi.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi kepada Kantor Berita Politik RMOL seusai diskusi publik di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

"Betul itu memang kategori negatif. Isu iuran BPJS, impor pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. Jadi isu-isu ini akan membesar kalau misalnya tidak ditangani dengan segera," kata Fithra.

Dia meyakini, isu-isu ekonomi yang menjadi perbincangan mayoritas publik itu bakal membesar apabila tidak segera diantisipasi oleh pemerintah.

"Ini berarti isu-isu yang potensial membesar," tegasnya.

Fithra mengimbau agar pemerintah tidak gegabah dalam menggulirkan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat. Sebab, hal itu justru akan menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Jokowi-Maruf dalam menjalankan roda pemerintahannya.

"Jadi memang dia sekarang, tapi kalo misalnya melihat tahun 2020 ini kan banyak peristiwa-peristiwa yang cukup signifikan ya. Salah satunya resesi ekonomi. Itu mungkin akan membuat isu-isu ini menjadi dominan," demikian Fithra.

Riset dilakukan dalam dua tahap sepanjang 28 September hingga 27 Oktober 2019. Untuk proses pengumpulan data dilakukan pada 28 September-14 Oktober dan untuk kategori data dilakukan 15 Oktober - 27 Oktober.

Sebelumnya, Manager Program Next Policy Grady Nagara dalam keterangan rilis resmi hasil risetnya menyatakan, penelitian ini menggunakan metode Machine Learning yang dikembangkan oleh Analisis Media-sosial Nusantara berbasis AI (AMENA) dengan model Arsitektur Neural melalui apliksasi Twitter.

Dalam penelitiannya, Next Policy memetakan sentimen publik dalam tiga kategori diantaranya; sentimen publik terhadap kabinet Jokowi-Maruf, sentimen publik terhadap menteri di kabinet Jokowi-Maruf dan sentimen perekonomian Indonesia.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya