Berita

Ratusan karyawan Palma Satu saat demo ke KPK/RMOL

Politik

Gaji Belum Dibayar, Ratusan Karyawan Palma Satu Kembali Geruduk KPK

KAMIS, 21 NOVEMBER 2019 | 17:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ratusan orang mengatasnamakan diri Aliansi Karyawan PT Palma Satu kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).

Massa mulai berunjuk rasa sekitar pukul 10.00. Mereka membawa spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan.

Koordinator aksi Jasprando Damanik mengatakan, tuntutan pihaknya masih sama seperti pada aksi-aksi sebelumnya.


"Tuntutan kami masih sama. Kami meminta KPK segera membuka rekening PT Palma Satu yang diblokir," kata Jasparando kepada wartawan di lokasi.

Menurutnya, akibat pemblokiran tersebut, ribuan karyawan terancam terkena PHK karena perusahaan tidak bisa membayar gaji.

"Hingga saat ini karyawan belum bisa menerima gaji, bahkan perusahaan terancam tutup operasionalnya," ujarnya.

"Untuk itu kami menuntut keadilan agar hak-hak kami tidak terzalimi," tambahnya.

Sementara itu, salah satu peserta aksi dalam orasinya mengatakan, seorang pegawai humas KPK telah menemui perwakilan karyawan.

"Tapi sampai saat ini belum ada jawaban pasti atas kegelisahan 1.100 karyawan PT Palma Satu," ujar Antoni Lawolo dalam orasinya.

Di sisi lain, Antoni juga berharap KPK tidak tebang pilih dalam hal penegakkan hukum.

"KPK selaku lembaga penegakkan hukum yang independen dan punya kekuatan penuh, jangan tebang pilih dan melakukan diskriminasi," ucapnya.

Sebelumnya, Aliansi Karyawan PT Palma Satu telah menggelar unjuk rasa di antaranya pada 11 November lalu.

Secara keseluruhan, massa sudah lima kali berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK.

Demonstrasi diawali pada 31 Oktober 2019, berlanjut sehari berselang pada 1 November, kemudian 11 dan 12 November, dan terakhir pada hari ini.

"Dengan semangat yang sama, kami datang untuk meminta KPK membuka pemblokiran rekening PT Palma Satu," kata Antoni.

Akibat pemblokiran tersebut, sambungya, banyak rakyat kecil yang haknya terbengkalai.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya