Berita

Jaya Suprana/istimewa

Jaya Suprana

Tabayyun Menghadapi Berita

KAMIS, 21 NOVEMBER 2019 | 09:05 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

TIDAK ada hujan, tidak ada angin, mendadak beberapa teman menyampaikan setuju meski juga ada yang tidak setuju terhadap suatu perilaku yang saya merasa tidak pernah melakukannya.

Ternyata di luar pengetahuan maupun dugaan saya, terberitakan oleh berbagai media bahwa Jaya Suprana telah menugaskan seorang kuasa hukum untuk resmi melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke polisi atas dugaan penistaan agama.

Bukan Jaya Suprana

Atas budi baik teman saya yang mahaguru politik internasional merangkap pimpinan Kantor Berita Politik RMOL serta pendiri Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang memimpin gerakan antiberita hoax, Teguh Santosa, yang melakukan tabayyun investigasi jurnalistik akhirnya dapat diketahui bahwa berita itu memang keliru.

Ternyata memang benar bahwa ada yang ikut melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Mabes Polri atas dugaan penistaan agama, namun sebenarnya yang melakukannya bukan Jaya Suprana. Yang ikut melaporkan putri Bung Karno sebenarnya adalah seorang kader parpol tertentu bernama Dian Pranajaya.

Tabayyun

Meski sudah terbukti bahwa berita saya melaporkan Sukmawati ke polisi adalah benar-benar tidak benar adanya, namun peristiwa nahas bagi saya tersebut sekaligus membuktikan bahwa berita hoax memang apabolehbuat sukataksuka senantiasa ikut merajalela bersama berita bukan hoax. Sehingga memang sulit diketahui yang mana yang hoax dan yang mana bukan hoax.

Apalagi di media sosial, di mana setiap insan manusia bisa membuat berita sesuai kehendak bahkan selera masing-masing baik sengaja mau pun tidak sengaja, risiko beredarnya berita hoax makin menjadi-jadi. Menjadi berita jadi-jadian.

Maka masyarakat perlu bersikap lebih bijak sebelum mencerna berita. Sebelum melakukan perilaku menghakimi sesuatu yang diberitakan, sebaiknya masyarakat melakukan langkah tabayyun demi cermat dan seksama menelaah kebenaran sebuah berita agar jangan konyol tersedak akibat menelan berita hoax.

Penulis tidak ingin menjadi korban berita hoax.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya