Berita

Ekonom senior Rizal Ramli/Net

Politik

Sebut Ahok Kelas Glodok, Ini Penjelasan Rizal Ramli

KAMIS, 21 NOVEMBER 2019 | 05:42 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada makna tersendiri dalam pernyataan ekonom senior Rizal Ramli yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kelas Glodok yang dibalut dengan nada candaan.

"Itu istilah bercanda. Di Glodok itu banyak pengusaha bagus-bagus, hebat-hebat, ulet, tapi biasanya dalam transaksi bisnis mereka saling percaya, cukup tanda tangan sedikit saja sudah ok semua," kata Rizal Ramli dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (20/11).

Sikap saling percaya ini tak bisa diterapkan dalam memimpin sebuah perusahaan besar, apalagi BUMN.

Mengurus perusahaan BUMN, kata RR, tak bisa hanya dengan tanda tangan di atas secarik kertas. Ada prosedur yang harus dilakukan, pemimpin perusahaan BUMN juga memerlukan sosok good governance yang menurutnya tak dimiliki Ahok.

"Karena kalau enggak, itu akan ada masalah. Ahok kan masih punya banyak masalah hukum. Kasus RS Sumber Waras, beli bus rongsokan, beli tanah sendiri di Cengkareng dan sebagainya," paparnya.

Soal good governance juga tak terihat dalam kepemimpinan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebagai Gubernur DKI, Ahok membawahi puluhan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Ada 30 BUMN daerah, waktu dia masuk (sebagai Gubernur), jelek-jelekin BUMD (menuding) kacau, manajemen enggak bagus. Dia ganti dengan anak muda konco-konco Ahok, tapi tidak ada hasilnya," tegasnya.

Atas dasar itu, ia berpandangan politisi PDIP itu tak memiliki latar belakang mumpuni untuk menunjang posisi strategis di BUMN.

"Ahok cuma dramanya saja yang gede, tapi kemampuan koorporasi betul-betul mengecewakan. Sayang kalau Pertamina jadi percobaan yang tidak perlu," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya