Berita

Beras ketan/Net

Politik

Impor Bisa Bikin Gairah Bertani Loyo

RABU, 20 NOVEMBER 2019 | 18:05 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pengajuan impor beras ketan yang dilakukan Perum Bulog menuai protes dari para petani. Impor dinilai tidak masuk akal lantaran stok beras, baik beras ketan maupun gabah di penggilingan padi masih menumpuk.

Ketua Asosiasi Lumbung Pangan Jawa Timur, Suharno bahkan menganggap permohonan impor beras ketan sebanyak 65 ribu ton dari Bulog ke Kementerian Perdagangan sebagai hal yang tidak masuk akal.

Buntutnya, kata dia, akan membuat para petani jadi malas bertanam lantaran hasil mereka tidak dihargai.

“Ini akan menyebabkan gairah untuk bertani menjadi loyo, petani tidak akan semangat. Sedangkan impor yang lama saja masih mempengaruhi distribusi beras saat ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (20/11).

Dia meminta pemerintah untuk konsisten menjaga stabilitas harga. Termasuk memikirkan hasil dari produk para petani.

“Harusnya petani ditingkatkan lagi untuk bertanam (beras ketan) daripada impor. Konsep itu yang harus di wujudkan untuk swasembada pangan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah mengeluarkan ancaman akan menggigit impor-impor yang tidak perlu. Selain itu, langkah impor juga bisa berdampak pada defisit neraca perdagangan.

“Hati-hati melanggar perintah Presiden Jokowi. Jangan hanya menghabiskan devisa saja,” ujarnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya