Berita

Fahri Hamzah/RMOL

Politik

Sindir Pertemuan PKS-Berkarya, Fahri Hamzah: Ketemu-Ketemu Begitu Maknanya Apa?

RABU, 20 NOVEMBER 2019 | 00:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Saat ini banyak partai politik yang gagal paham dengan makna oposisi dalam sistem presidensial.

Ketidakpahaman tersebutlah yang belakangan mewarnai pertemuan beberapa partai politik, mulai dari partai pendukung pemerintah dengan nonpendukung, hingga teranyar soal pertemuan PKS dengan Partai Berkarya.

Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, indikator oposisi dalam sistem presidensial yakni seberapa kuat DPR mengawasi pemerintah, bukan karena berada di luar pemerintah dan tidak mendapat jatah menteri.


“Sebegitulah oposisi, bukan karena (di mana) anda berada. Misalnya, kemarin itu Nasdem, Nasdem itu pendukung utama Pak Jokowi. Tetapi kan keras itu sikapnya. Nah yang begini ini (PKS dan Berkarya) mesti dibikin clear, sebab akhirnya ketemu-ketemu itu maknanya apa?” kata Fahri usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Revisi UU Pilkada, Adakah Ruang Kembali Ke DPRD’ di media center DPR RI, Selasa (19/11).

Baginya, pertemuan kedua elite partai politik tersebut terjadi karena keduanya tidak memahami makna oposisi.

"Artinya itu tidak memiliki efek kepada pemaknaan oposisi sama sekali. Sebab oposisi dalam tradisi presidensial, bukan berarti tidak jadi menteri," sambungnya.

Baginya, oposisi bukanlah pihak-pihak yang berada di luar kabinet, melainkan sikap kritis wakil rakyat di DPR dalam mengawasi kinerja pemerintah.

Pun demikian yang terlihat selama ini, kritikan justru lebih banyak disampaikan oleh partai-partai koalisi pendukung pemerintah, bukan kelompok partai yang mengklaim sebagai oposisi.

“Bahkan kalau misalnya Pak Fadli akan bersuara karena (saat itu) Wakil Ketua DPR, dia kritis. Saya enggak melihat yang lain, dalam pengertian partai-partai yang menggumumkan dirinya di luar pemerintah,” tandasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya