Dradjad Wibowo-Amien Rais-Hanafi Rais/Net
Hingga saat ini, baru ada enam nama yang digadang-gadang sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) pada Kongres PAN tahun 2020.
Mereka adalah, Zulkifli Hasan (petahana Ketum PAN), Dradjad Wibowo (Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN), Mulfachri Harahap (Wakil Ketum PAN), Hanafi Rais (Ketua Fraksi PAN di DPR), Asman Abnur (mantan Menteri PAN-RB), dan Bima Arya (Walikota Bogor).
Dari enam nama itu, ada dua bakal calon yang diprediksi terus melaju dan bakal bersaing ketat. Yaitu, Dradjad dan Mulfachri.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin mengatakan, PAN sebagai partai modern, pemilihan ketumnya nanti diyakini berjalan demokratis.
Selain kader pemilik suara, faktor tokoh sentral partai Amien Rais juga masih jadi penentu siapa calon yang terpilih di forum kongres.
"Dari dulu begitu, itu fakta historis dan sosiologis. Selain didukung kader, sang kandidat ketum juga harus dapat restu dari Amien Rais," ujar Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/11).
Di sisi lain, lanjut Ujang, karena PAN punya tradisi bahwa ketum itu hanya satu periode, maka partai yang diidentikkan dengan Muhammadiyah ini harus memiliki pemimpin yang baru,
fresh dan progresif.
Ditanya soal Dradjad dan Mulfachri, Ujang melihat peluang keduanya terbuka lebar. Dradjad dikenal "murid" dan loyalis Amien sejak lama. Sementara Mulfachri, saat menjabat waketum dan ketua fraksi, juga nurut dengan Amien.
Namun, kalau benar informasi yang berkembang Dradjad dipaketkan dengan Hanafi Rais sebagai calon sekjen, maka peluang Dradjad akan semakin besar.
"Dradjad selalu di depan membela Amien. Ditambah dipasangkan dengan Hanafi, peluang Dradjad semakin besar," terang Ujang.
"Tapi intinya tadi, tergantung kader dan Amien Rais," tutup dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini menambahkan.
