Berita

Beras ketan/Net

Politik

Pengajuan Impor Beras Ketan Harus Diurai Secara Transparan

JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 | 22:07 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Perum Bulog diminta untuk mengurai alasan pengajuan impor beras ketan sebesar 65 ribu ton dari Thailand dan Vietnam.

Anggota Komisi VI DPR RI, Achmad Baidowi meminta Bulog untuk menjelaskan mulai dari alasan impor, faktor kegentingan, hingga stok beras ketan yang ada.

Menurutnya, publik harus tahu data yang valid dan data tunggal tentang ketersediaan dan pasokan dari petani dalam negeri. Sebab beras ketan impor yang masuk akan menunjukkan anomali terhadap kegiatan produksi pangan, yang tidak berjalan maksimal.

Terpenting, sambung Baidowi, Bulog mengurai hal tersebut secara transparan.
 
“Jangan pula kita tidak pernah transparan. Maka dari itu. Kemendag jangan terburu-buru memberikan izin impor,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (15/11).

Senada itu, Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati turut mempertanyakan data tentang stok beras ketan. Jika tidak mendesak, maka komitmen Presiden Jokowi tentang impor tidak tidak perlu harus dipertanyakan kembali.
 
“Kalau ada impor saya akan pecat, tapi sampai hari ini tidak ada satu pun yang dipecat. Itu sudah basi lah,” ujarnya.

Namun demikian, dia menguraikan bahwa impor bukan merupakan barang haram. Impor bisa dilakukan jika memang ada kebutuhan mendesak yang sesuai dengan data valid.

“Datanya harus divalidasi betul. Jangan yang satu bilang cukup, satunya bilang kurang,” tuturnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya