Berita

Pengamat intelijen dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro/Net

Politik

Calon Kabareskrim, Kapolri Diminta Dahulukan Unsur Profesionalisme, Integritas Dan Loyalitas

JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 | 13:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kapolri Jenderal Idham Azis tidak perlu menanggapi serius wacana yang mengaitkan pencalonan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri dengan isu agama.

Selain kewenangan pengangkatan jabatan merupakan otoritas pemimpin tertinggi Polri, profesionalisme dalam bekerja seharusnya menjadi pertimbangan utama.

Demikian disampaikan pengamat intelijen dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/11).


Wacana tersebut berkaitan dengan munculnya beberapa nama calon Kabareskrim, salah satunya Irjen Listyo Sigit Prabowo. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri. Listyo tercatat pernah menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo. Dia kemudian menjabat Kapolda Banten dan terakhir sebagai Kadiv Propam Polri.

Simon sapaan akrab Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, Polri adalah alat negara yang netral, berdiri di atas seluruh golongan dan tidak boleh diskriminatif.

"Wacana pengangkatan jabatan di Polri dikaitkan dengan agama hanya akan memperkeruh suasana yang saat ini sudah kondusif. Sementara publik membutuhkan penegakan hukum yang profesional," kata dia.

Tugas Polri di masa mendatang sangatlah berat seiring dengan perkembangan teknologi informasi diikuti dengan transformasi modus-modus baru kejahatan, terutama kejahatan siber.

Berbagai kegiatan kriminal seperti pembunuhan, perdagangan manusia, perdagangan narkoba, kejahatan keuangan dan sejenisnya saat ini bergerak di atas prinsip kerja teknologi informasi dengan cara memanfaatkan data-data publik yang sifatnya rahasia, seperti data pribadi. Ancaman yang paling nyata diantaranya adalah pergerakan teroris yang juga berbasis teknologi informasi.

Oleh karena itu, lanjut Simon, dibutuhkan Kabareskrim yang memiliki kapasitas, komitmen dan kapabilitas untuk menanggulangi kejahatan siber.

Kapolri haruslah mempertimbangkan hal-hal di atas, terlepas dari latar belakang agama atau suku.

"Di atas itu semua, kriteria utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih Kabareskrim adalah kesamaan dengan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden RI di bidang keamanan dan penegakkan hukum," tutur Simon.

Dalam berbagai kesempatan Presiden Jokowi menyampaikan bahwa penegakan hukum yang berkeadilan dan tidak diskriminatif adalah hal utama. Terutama dalam mendukung iklim investasi membutuhkan kepastian dan penegakan hukum.

"Kapolri saya kira kompeten dan mampu berpikir secara jernih dalam pengangkatan Kabareskrim kali ini," demikian Simon.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya