Berita

Mahfud MD/Net

Politik

Intel FPI Ke Mahfud MD: Pakai Uang Negara Saja Sombong

JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 | 11:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, jika persoalan pembayaran denda menjadi alasan "pencekalan" Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M. Rizieq Shihab, secara pribadi dia bersedia membantu Habib Rizieq.

"Kalau perlu uang, saya pribadi bantu kalau cuma Rp 110 juta," kata Mahfud di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11).

Namun, Mahfud menilai persoalan pelarangan Habib Rizieq keluar dari Arab Saudi bukan karena overstay semata. Menurutnya, ada masalah lain yang membuat Habib Rizieq dilarang keluar dari Saudi.

"Bukan itu (masalah membayar denda overstay). Kan dia (Habib Rizieq) nantang, kalau cuma uang, dia punya kan. Dia enggak perlu uang," ujar Mahfud.

Mahfud mengaku tidak mengetahui persoalan apa yang membuat Habib Rizieq dicekal. Dia pun meminta Imam Besar FPI itu menanyakan langsung alasan pencekalan tersebut kepada pemerintahan Saudi.

Di media sosial, pernyataan Mahfud tersebut ramai dikomentari. Akun Twitter milik Intelijen FPI (@IntelFPI) tidak terima dengan statement Mahfud.

"Pakai uang negara aja sombong, asal tau aja FPI dari dulu menolak dana hiba dari pemerintah. Kalau masalah denda ma kecil, dari kemren udah kelar. Dasar otak kalian aja yang gak mampu cerna, padahal sudah dijelaskan berkali-kali tambah buktinya," tulis akun Intel FPI, Jumat (15/11).

Pemilik akun Allisha Qaireen juga mengaku tidak perlu bantuan uang dari Mahfud.

"Pak @mohmahfudmd, bayar denda overstay IB (Habib Rizieq) bukan hal yang sulit Pak. Gak butuh bantuan dari anda, saya dan jutaan pencinta beliau siap kok untuk membayar. Dan masalahnya bukan itu. Anda tahu kok masalah intinya apa. Jengan melebar dan melebur pak," kata dia di @Noura40447494.

Sementara itu, pemilik akun Zara (@zarazettirazr) mengatakan, kalau Mahfud dan pejabat yang lain banyak duit, dia menyarankan sebaiknya permasalahan defisit BPJS Kesehatan segera dibereskan.

"Bantu BPJS saja pejabat-pejabat pemerintah kalau kebanyakan duit. BPJS utang ke RS masih banyak triliunan tuh," ungkapnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya