Berita

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama/Net

Hukum

Ketum KNPI Berharap Kasus Cek Bodong Panita Kongres Diusut Profesional

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019 | 18:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kisruh Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) XV tahun2018 masih terus berlanjut. Kali ini pihak hotel tempat berlangsungnya kongres melaporkan para panitia kongres.

Hal itu diungkap oleh Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama yang dipanggil untuk dijadikan saksi.

"Saya sebagai ketua umum DPP KNPI baru dipanggil sebagai saksi," kata Haris dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (14/11).


Pemanggilan terhadap dirinya berdasarkan surat dengan nomor: S.Pgl/2805/XI/RES.1.11./2019/DITTIPIDEKSUS oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri Subdit II DITTIPIDEKSUS.

Haris mengatakan, dia diperiksa atas dugaan kasus penipuan sewa hotel dengan menggunakan cek kosong untuk kegiatan acara kongres pada 18-22 Desember 2018 di Hotel The Forest Resort Hotel (Green Forest Bogor).

"Pihak hotel melaporkan para pelaku yang membayar sewa hotel dengan cek kosong senilai Rp 907.387.000. Adapun para terlapor yaitu mantan Ketua Umum DPP KNPI periode 2015-2018 saudara Muhammad Rifai Darus, mantan Sekjen DPP KNPI Sirajuddin Abdul Wahab bersama Nevi Ervina Rahmawati dan Sekar Arum Widara," ujarnya.

Usai diperiksa, Haris berharap agar pihak kepolisian bisa menjalankan tugas secara profesional dalam penanganan kasus tersebut. Karena kasus ini mencoreng nama baik organisasi kepemudaan KNPI.

"Saya juga berharap agar para pelaku bisa ditindak tegas jika memang telah melakukan dugaan penipuan dengan cara memberikan cek kosong kepada pihak hotel. Ini juga akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan seluruh pengurus DPP KNPI agar tidak terulang lagi masalah yang seperti ini," ungkapnya.

Meski demikian Haris mengaku prihatin atas kasus yang menimpa para panitia kongres ini. Apalagi kata dia, permasalahan ini menyeret nama mantan Ketua Umum DPP KNPI M. Rifai Darus dan mantan Sekjen DPP KNPI Sirajuddin Abdul Wahab.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya