Berita

Wapres RI Ma'ruf Amin/Net

Bisnis

Waspada Resesi, Maruf Amin Minta Pemda Bantu Kembangkan UMKM

RABU, 13 NOVEMBER 2019 | 22:01 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wakil Presiden RI KH Maruf Amin meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk membantu pemerintah pusat mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasalnya, upaya tersebut dapat menjaga stabilitas ekonomi domestik ditengah kecamuk perang dagang Amerika Serikat dengan China.

"Upayanya tidak cukup hanya dengan bansos (bantuan sosial). Tapi harus dibarengi dengan peningkatan ekonomi masyarakat ke bawah dan pemberdayaan. Peningkatan kapasitas dan prduktivitas masyarakat ke bawah melalui UKM menjadi penting," ujar Maruf Amin usai menutup Rakorpimnas di SICC, Sentul, Rabu (13/11).

Maruf Amin menjelaskan pengembangan UMKM untuk perekonomian Indonesia harus dikedepankan lantaran unit usaha UMKM jumlahnya sangat besar.

"98,7 persen dari seluruh unit usaha menyerap 75,3 persen dari jumlah pekerja secara keseluruhan,”paparnya.

Maruf berpendapat tingkat penyerapan tenaga kerja dari UMKM masih sangat rendah dan tidak mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Pemda, ditegaskan Abah -sapaan akrabnya-, harus meningkatkan kesejahteran masyarakat kecil melalui UMKM.

Ketua MUI itu memaparkan 3 hal untuk meningkatkan UMKM. Pertama meningkatkan skill masyarakat, akses teknologi dan akses permodalan. Kedua, memperbaiki lembaga keuangan mikro. Ketiga, penghapusan izin regulasi yang menghambat UMKM.

"Apa yang terjadi di Chili, Hongkong, terjadi karena kebijakan yang tidak diterima rakyatnya, sehingga ekonomi lumpuh dan menggangu pemerintahan. Kita harus lebih sering mendengarkan aspirasi masyarakat dan menimbang yang baik dalam mengambil kebijakan," tutupnya.

Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perang dagang antara Amerika dan China menjadi salah satu bahasan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Rakernas Indonesia Maju yang digelar di SICC Sentul, Rabu (13/11).

Bahkan di depan jajarannya, Jokowi mengaku sudah diingatkan oleh pihak World Bank (WB) dan International Monetary Fund (IMF) hingga beberapa kepala negara untuk waspada dengan ancaman resesi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya