Berita

Presiden Joko Widodo di Rakernas/Ist

Politik

Jokowi: Negara Ini Sudah Kebanyakan Peraturan, Stop Sedikit-Dikit Diatur

RABU, 13 NOVEMBER 2019 | 15:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo memberi pesan kepada jajaran pemerintahan untuk tidak terlalu banyak membuat peraturan dalam pemerintahan, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

“Saya sudah pesan ke pimpinan DPR, saya pesan ke Ketua DPRD, jangan banyak-banyak membuat Perda, jangan membuat banyak-banyak Pergub, Perbup, Perwali,” tegas Jokowi di hadapan ribuan ASN dan juga Pemda di Rakernas Indonesia Maju, SICC, Sentul, Rabu (13/11).

Menurutnya, Indonesia sudah terlalu banyak peraturan sehingga tidak perlu ditambah lagi. Di sisi lain, ia menginginkan pejabat daerah bergerak cepat dalam memutuskan kebijakan tanpa harus terkendala dengan kebijakan tambahan.


“Negara ini sudah kebanyakan peraturan dan negara kita bukan negara peraturan. Semua diatur malah kita terjerat sendiri, hati-hati. Stop, sedikit-dikit diatur, dikit-dikit diatur akhirnya kecepatan dalam bergerak, memutuskan perubahan-perubahan menjadi tidak cepat. Padahal negara sebesar apapun pinginnya fleksibel, cepat merespons semua perubahan, kita kebanyakan peraturan buat apa,” jelasnya.

Ia paham pembuatan peraturan daerah memiliki mekanisme yang panjang. Namun tak sedikit oknum justru memanfaatkan regulasi tersebut untuk menguntungkan diri sendiri. Seperti halnya mekanisme kunjungan kerja dalam pembuatan Perda.

“Ada Kunker (kunjungan kerja), studi banding, saya ngerti. Saya ngerti tapi stop dan di Kunker, studi banding ada apanya saya ngerti. Saya orang lapangan saya ngerti," paparnya.

"Stop Perda-Perda yang meruwetkan masyarakat. Kita sebentar lagi mengajukan omnibus law, kira-kira 70-74 UU yang akan direvisi untuk jadi Undang-Undang,” tutupnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya