Kiai Asep: Pilih Kabareskrim Yang Berkualitas, Bukan Sentimen Agama

Pemilihan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri jangan ditarik-tarik pada isu agama. Jangan memilih pemimpin berdasarkan latar belakang agama semata.

Demikian disampaikan ulama asal Banten KH. Asep Imron Nafis, putra almarhum Abuya Ahmad Bustomi, pendiri Pondok Pesantren Al Hidayah Cisantri, Pandeglang, Banten, dalam keterangannya, Sabtu (9/11).

Kiai Asep meminta agar dalam memilih pemimpin tidak berdasarkan latar belakang agama semata. Tidak boleh dilupakan juga adalah kualitas yang dibawanya nanti saat sudah menjadi seorang pejabat publik, terutama dari sepak terjangnya sebelum menjabat.

"Carilah pemimpin berkualitaslah. Pilih Kabareskrim jangan berdasarkan sentimen agama," kata Kiai Asep.

Menurutnya, soal penunjukan Kabareskrim itu adalah hak preogratif Kapolri Jenderal Idham Azis dan internal intitusi kepolisian.

"Kenapa banyak orang luar khususnya LSM jadi-jadian bermunculan kayak tahu goreng dadakan ikut menggoreng soal itu? Kalau mau bicara dan ikut pengajian silahkan datang ke Cisantri. Saya siap untuk belajar atau mengajar," pesannya.

Kiai Asep pun memuji Irjen Listyo Sigit Prabowo saat menjabat sebagai Kapolda Banten yang kerap berinteraksi dan bersilaturahmu ke ulama Banten.

"Beliau sosok yang humanis, kerap sowan ke ulama Banten. Tidak cuma dekat dengan ulama Banten akan tetapi sudah menjadi anak angkat se ulama Banten," tuturnya.

Dikatakan Kiai Asep, kriteria Kabareskrim tidak perlu melihat latar belakang agama, tapi bagaimana menjalankan amanah itu dari Kapolri.

"Itu saja ukurannya. Agama sudah disalahgunakan oleh banyak orang. Kendati demikian, Pak Listyo figur yang dekat dengan ulama Banten," ucapnya.

Dia pun mendoakan agar orang nomor satu di Kepolisian Jenderal Idhan Azis agar sukses dalam mengemban amanah dan bisa memilih figur anak buah tidak berdasarkan agama.

"InsyaAllah beliau (Listyo Sigit) orang yang terbaik dan amanah dan kami siap di garda terdepan menjaga Pak Kapolri dan Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo," tutup sang kiai.