Berita

Ilustasi/Net

Politik

Terkendala Dana, Kemenko Kemaritiman Gandeng Instansi Lain Angkut Shipwreck Dan BMKT

JUMAT, 08 NOVEMBER 2019 | 13:30 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia kaya akan cagar budaya bawah laut seperti shipwreck dan benda muatan kapal tenggelam (BMKT). Namun saat ini, dalam pengelolaannya pemerintah mengalami sedikit terkendala.

Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Laut Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nurul Istiqomah mengatakan kendala yang dialami pemerintah dalam pengelolaan shipwreck dan BMKT adalah biaya pengangkatan kapal yang memakan jumlah besar.

Oleh karena itu, Kemenko Kemaritiman dan Investasi akan melakukan kerjasama instansi lainnya untuk mengangkat BMKT dan shipwreck yang tersebar di sejumlah titik di Indonesia.

"Ke depan kolaborasi dana dari Kemendikbud, KKP, TNI dan Polisi Air. Mungkin kita bisa kolaborasi dana dan di bawah koordinasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi kita bisa melakukan pembagian tugas. Kita tidak akan membiarkan pencurian BMKT dan kita berusaha melindunginya," ungkap Nurul di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (8/11).

Nurul menambahkan sebanyak 22 provinsi telah memiliki Perda tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) yang di dalamnya terdapat peta alokasi ruang. Dalam peta alokasi ruang terdapat kawasan konservasi maritim yang fungsinya untuk melindungi shipwreck dan BMKT.

"Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antarkementerian dan juga dengan daerah bersama-sama melindungi dan mungkin juga melakukan survei dan pengangkatan BMKT," tandasnya.

Nurul Istiqomah sebelumnya menyebutkan, underwater heritage atau BMKT yang ada di Indonesia akan bekerjasama dengan pihak asing dalam pengelolaan museum internasional cagar alam bawah laut dan juga shipwreck.

"Museum itu nantikan juga akan dikoordinasikan dengan UNESCO dimana nanti isinya replika dari semua BMKT negara lainnya. Cerita dari replika-replika itu seperti misalnya sejarahnya atau ternyata ada shipwreck yang sama bisa jadi ada cerita yang berseri atau connecting dots. Jadi, informasi itu bisa lengkap lebih menarik tentunya," ungkap Nurul.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya