Berita

Novel Baswedan/Net

Hukum

KPK Sayangkan Ada Pihak Yang Tuding Kasus Novel Baswedan Hanyalah Rekayasa

KAMIS, 07 NOVEMBER 2019 | 00:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan ada pihak yang menganggap aksi penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan hanya direkayasa. Alasannya luka di mata Novel dinilai hanyalah rekayasa.

Jurubicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, Novel Baswedan benar-benar menjadi korban penyerangan. Hal tersebut terlihat dari panjangnya proses perawatan yang dilakukan kepada Novel.

"Jelas-jelas menjadi korban dari pemeriksaan dokter di pertama kali di mitra keluarga pada saat itu. Kemudian dibawa ke JEC dan kemudian dibawa ke Singapura itu sangat jelas bahwa ia adalah korban dari penyiraman air keras," ucap Febri Diansyah kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (6/11) malam.


Tak hanya itu, dengan panjangnya proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian juga menunjukkan aksi penyiraman air keras terhadap Novel memang benar adanya.

"Bahkan kalau kita dengar konferensi pers dari tim gabungan yang dibentuk Polri itu jelas disebut di sana penyiraman dan karakter air keras yang terkena ke Novel tersebut," jelasnya.

Dengan demikian, Febri berharap masyarakat tidak mempercayai informasi hoax yang akan membuat Novel menjadi korban kedua kalinya.

"Dia (Novel) adalah korban jangan sampai korban menjadi korban berulang kali karena berbagai isu hoax begitu, kebohongan dan lain-lain," tegasnya.

"Harapan KPK mari kita tunggu hasil dari penanganan perkara yang dilakukan oleh Polri yang sedang berupaya menemukan pelakunya. Apa lagi presiden kan sudah memberikan target meski pun kemarin diperpanjang," tambahnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya