Berita

Kabinet Indonesia Maju/Net

Bisnis

Fitch Prediksi Kabinet Baru Jokowi Kesulitan Genjot Ekonomi Indonesia

RABU, 06 NOVEMBER 2019 | 06:01 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pemerintahan baru Joko Widodo menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menurut Global Fitch Solutions Macro Research dalam hasil riset yang mereka rilis hari Senin (4/11), ada sejumlah hal yang membuat Jokowi sulit melakukan gebrakan di periode kedua pemerintahannya.


Global Fitch Solutions antara lain menyoroti penempatan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.

Keputusan Jokowi memberikan kewenangan di bidang investasi kepada Luhut, disebutkan, memiliki kaitan dengan keputusan Jokowi menggeser Thomas Lembong dari posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kini posisi Kepala BKPM diduduki Bahlil Lahadalia.

Keputusan Jokowi memberikan kewenangan di bidang investasi kepada Luhut, disebutkan, memiliki kaitan dengan keputusan Jokowi menggeser Thomas Lembong dari posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kini posisi Kepala BKPM diduduki Bahlil Lahadalia.

Sikap Thomas Lembong yang kritis pada arus masuk investasi China dinilai tidak sejalan dengan kebijakan umum pemerintahan Jokowi. Itu sebabnya ia tergusur.

Di sisi lain  terlihat aktif mengundang China ikut serta dalam proyek pembangunan di dalam negeri senilai 91 miliar dolar AS sebagai bagian dari Beijing and Road Initiative (BRI).

Kebijakan Luhut terutama sikapnya yang dinilai pro-China dianggap kontroversial dan memicu naiknya sentimen anti-China.

Riiset dari Pew Research Institute memperlihatkan  pandangan positif terhadap China turun 17 persen dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, pernyataan Bahlil bahwa investor domestik akan menggantikan porsi investor asing dipandang sebagai sinyal bahwa dirinya akan fokus pada investor domestik. Sedangkan investor dari luar negeri akan ditangani Luhut.

Dalam hasil riset itu, Global Fitch Solutions  mengatakan, periode kedua pemerintahan Jokowi diawali dengan ketegangan ideologis dan sosial.

Beberapa dari ketegangan itu muncul selama periode kampanye yang lalu dan akan terus mengancam stabilitas dalam negeri.

Karena itu, Global Fitch Solutions mempertahankan Indeks Risiko Politik Jangka Pendek pada posisi 69,4 dari skala 100.

Dalam beberapa bulan terakhir, diprediksi masih akan terjadi ketegangan antara para pendukung keberagaman dan kelompok konservatif.

Selain itu, juga ada ketegangan antara “kaum reformis” yang mendorong liberalisasi ekonomi dan keterbukaan dengan “kaum nasionalis” yang ingin mempertahankan kendali atas sumber daya nasional.

Dinamika lain yang dinilai berpengaruh terhadap sulitnya peningkatan ekonomi Indonesia terkait UU KPK baru yang dinilai akan membatasi kekuatan hukum KPK. Akibatnya terjadi gelombang protes yang massif.

Fitch Solutions juga memprediksi gerakan kelompok separatis di Papua akan terus menganggu dan mengancam keamanan di dalam negeri.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya