Berita

Pelabuhan Marunda/Net

Hukum

Sinergi Kawal BUMN: KBN Berjuang Selamatkan Aset Negara

SENIN, 04 NOVEMBER 2019 | 13:41 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Sinergi Kawal BUMN ikut mengawal sengketa lahan Marunda antara PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dengan PT Karya Citra Nusantara (KCN).

Peneliti Sinergi Kawal BUMN, Willy Kurniawan mengatakan, KBN mengalami kerugian akibat perjanjian konsesi penggunaan wilayah usaha hingga Rp 1,82 triliun antara KBN dengan KCN. Nilai kerugian ini sebagaimana audit yang dilakukan tahun 2017.

Kerugian kedua yang dialami KBN adalah potensi kehilangan pendapatan negara hingga Rp 50 triliun akibat perjanjian konsesi selama 70 tahun yang dilakukan sepihak oleh KCN.


"Sejak tahun 2015 hingga 2018 PT KCN tak melakukan RUPS dan melaporkan keuangan perusahaan. Ini menjelaskan ada masalah manajemen perusahaan," ujar Willy, Senin (4/11).

Soal nilai dividen yang diterima KBN sejak 2004 hingga 2019 baru senilai Rp 3,1 miliar. Sejak 2015-2018, KCN tidak melakukan setoran dividen kepada KBN yang menjadi kewajiban kepada pemegang saham.

"Nilai Rp 3,1 miliar itu kecil sekali dibandingkan dengan keuntungan yang didapat PT. KCN atas pemanfaatan lahan pelabuhan Marunda sejak 2004 (Pier 1, Pier 2 dan Pier 3)," sebut Willy.

Terkait wacana KBN menghambat investasi tol laut, Sinergi Kawal BUMN menilai opini tersebut sesat dan menyesatkan. Kondisi yang sebenarnya adalah KBN berjuang meyelamatkan aset negara berupa lahan Pelabuhan Marunda dari upaya perampasan.

Upaya itu dilakukan dengan gugatan yang diajukan KBN untuk membatalkan Perjanjian Konsesi No. HK.107/1/9/KSOP. MRD-16 dan No.001/KCN-KSOP/Konsesi/XI/2016 yang dilakukan secara tidak sah oleh KCN.

Sinergi Kawal BUMN berkesimpulan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap Keputusan Presiden No. 11/1992 yaitu pengalihan status dan kepemilikan atas Pier I, II dan III.

"Kami menyambut baik segala upaya untuk meningkatkan investasi sebagaimana komitmen Presiden Joko Widodo, namun harus dilakukan secara benar dan tidak merugikan negara apalagi harus kehilangan lahan seluas kurang lebih 200 hektar milik negara," tutup Willy.

Pengelola Pelabuhan Marunda, PT Karya Citra Nusantara (KCN) sebelumnya dengan tegas membantah tuduhan PT KBN yang menuding telah melakukan perampasan aset negara.

"Suatu pemutarbalikan fakta yang sangat tidak masuk logika, jika konsesi dituding akan menjadi sebuah perampasan aset negara," kata kuasa hukum KCN, Juniver Girsang beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, konsesi proyek pembangunan Pelabuhan Marunda lahir dari Kementerian Perhubungan. Oleh karenanya, yang berhak atas perairan tentu Kementerian Perhubungan, bukan KBN.

Pelabuhan Marunda nantinya berada di lahan revitalisasi dengan status kepemilikan Hak Pengelolaan (HPL) atas nama Kementerian Perhubungan yang memiliki masa konsesi selama 70 tahun. Hal itu disebutnya bisa membentengi dari pihak swasta.

"PT Karya Tehnik Utama (PT KTU) sebagai induk perusahaan PT KCN adalah pihak yang berwenang membangun Pelabuhan Marunda sebagai mitra bisnis KBN karena telah menjadi pemenang lelang pada tahun 2004," imbuh Juniver Girsang.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya