Berita

Ilsutrasi/Net

Bisnis

Deretan Negara Yang Berani Lepas Dari Ketergantungan Dolar AS

MINGGU, 03 NOVEMBER 2019 | 23:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dolar tak lagi memikat bagi beberapa negara. Ini dikarenakan Amerika Serikat kerap menggunakan akses ke sistem pembayaran dolar sebagai senjata untuk 'menghukum' negara dan individu yang melanggar UU AS.

Rusia dan China mengurangi ketergantungan mereka pada dolar Amerika Serikat (AS) dan mulai memakai mata uang lokal dalam bertransaksi di perdagangan internasional.

China mengurangi ketergantungan pada dolar AS dipengaruhi oleh perang dagang yang tak kunjung mereda. China tengah berupaya menginternasionalkan mata uangnya sendiri.

Begitu juga dengan Rusia.  Anton Siluanov menyarankan mengurangi penggunaan dolar AS dan beralih aset yang lebih aman seperti rubel, euro, dan logam mulia.

Tak hanya dua negara itu yang menghindari penggunaan dolar AS dalam perdagangan internasional, negara lain seperti Turki, India, dan Iran juga sedang berupaya melepaskan dolar.

India tidak menggunakan dolar karena dipengaruhi langsung konflik geopolitik global dan secara signifikan dipengaruhi oleh sanksi yang diterapkan mitra dagangnya.

Sementara itu, sanksi dari AS membuat Iran menegosiasikan kesepakatan barter dengan Irak. Keduanya berencana menggunakan dinar Irak untuk transaksi bersama agar tidak terlalu bergantung pada dolar AS.

Presiden Turki, Erdogan, mengumumkan rencana mengakhiri monopoli dolar AS, melalui kebijakan baru.

Indonesia sendiri tengah berupaya melepas ketergantungan dengan dolar AS. Bank Indonesia sudah bekerja sama dengan bank sentral negara lain untuk membuat Billateral Currency Swap Agreement (BCSA).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya