Berita

Pemaparan hasil survei LSI/RMOL

Politik

Temuan LSI, Intoleransi Politik Di Indonesia Masih Buruk

MINGGU, 03 NOVEMBER 2019 | 17:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Intoleransi masih menjadi masalah mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Setidaknya, berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), indikator intoleransi masih meningkat.

“Ada gejala meningkatnya intoleransi di masyarakat. Secara umum belum ada perbaikan dalam indikator intoleransi beragama dan berpolitik,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat mempresentasikan survei bertajuk “Tantangan Intoleransi dan Kebebasan Sipil serta Modal Kerja pada Periode Kedua Pemerintahan Jokowi” di Hotel Erian, Jakarta Pusat, Minggu (3/11).

Diuraikan Djayadi, tingkat intoleransi cenderung stagnan di tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


“Tapi jika dibandingkan 2017 dan 2016, tampak situasi yang lebih buruk. Khususnya pada kehidupan berpolitik,” tambahnya.

Dalam hal ini, mayoritas muslim masih keberatan jika non muslim menjadi kepala pemerintahan di tingkat kabupaten/kota, gubernur, wakil presiden, dan presiden.

Warga muslim masih keberatan jika non muslim menjadi presiden, jumlahnya mencapai 59,1 persen, sedang yang tidak keberatan sebanyak 31,3 persen. Sebanyak 56,1 persen juga keberatan jika non muslim menjadi wakil presiden, yang tidak keberatan 34,2 persen.

Mayoritas umat muslim juga keberatan jika non muslim jadi gubernur, angkanya mencapai 52 persen. Sedang yang tidak keberatan 37,9 persen. Begitu juga untuk walikota/bupati, yang keberatan jika non-muslim sebanyak 51,6 persen dan yang tidak keberatan sebanyak 38,3 persen.

Survei digelar pada 8 hingga 17 September dengan melibatkan 1.550 responden. Survei dilaksanakan melalui tatap muka langsung dengan margin of error 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya