Berita

Politisi Gerindra, Iwan Sumule/Net

Politik

Iwan Sumule: Tak Punya BPJS Ditelantarkan, Tak Bayar Ditagih Debt Collector, Ini Pengisapan!

SABTU, 02 NOVEMBER 2019 | 20:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kebijakan pemerintah era Presiden Joko Widodo di periode kedua ini tampaknya akan menjadi catatan penting bagi masyarakat.

Meski memiliki kedudukan paling tinggi, setidaknya dalam asas demokrasi, namun rakyat seakan tak bisa berbuat apa-apa dengan kebijakan yang diambil presiden dua periode ini.

Sebut saja tarif listrik, cukai tembakau, hingga BPJS Kesehatan yang nilai peningkatannya sangat tinggi, yakni 100 persen di awal tahun 2020.

Tak pelak, kondisi ini membuat politisi Gerindra, Iwan Sumule geram.

"Tak punya BPJS ditelantarkan. Tak bayar BPJS ditagih debt collector. Dan semua yang menyangkut hajat hidup orang banyak dinaikkan (BPJS, tarif listrik, BBM, etc). Pengisapan!" kata Iwan Sumule di akun twitternya, Sabtu (2/11).

Baginya, kebijakan tersebut sangat jauh dari tujuan bangsa sesungguhnya yang jelas-jelas tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang harus ditunaikan pemangku kebijakan di eksekutif.

"Amanah mencerdaskan dan memajukan kesejahteraan rakyat hanya kiasan dan hiasan konstitusi. Sedih!" tandasnya.

Tahun 2020, pemegang BPJS Kesehatan kategori Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja akan mengalami kenaikan tarif hingga 100 persen. Aturan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 75/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan yang sudah diteken presiden.

Pun demikian dengan tarif listrik. Tahun 2020, pemerintah memutuskan untuk menghapus subsidi untuk pelanggan listrik rumah tangga mampu 900 VA. Belum lagi soal cukai hasil tembakau (CHT) yang tertuang dalam PMK 152/2019 tentang kenaikan tarif cukai tembakau yang akan berlaku 1 Januari 2020.

Dalam PMK ini, tarif CHT Sigaret Keretek Mesin (SKM) naik sebesar 23,29%, Sigaret Putih Mesin (SPM) naik 29,95%, dan Sigaret Keretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan naik 12,84%.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya