Berita

Sampah laut jadi salah satu fokus kerja Kemenko Kemaritiman dan Invenstasi/RMOL

Nusantara

Terapkan Teknologi Plasticaroad, Kemenko Kemaritiman Manfaatkan Plastik Jadi Bahan Penguat Aspal

KAMIS, 31 OKTOBER 2019 | 17:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sampah laut merupakan permasalahan yang krusial dan perlu segera ditangani secara terintegrasi. Karena sampah laut dapat memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata, lingkungan, ekosistem laut, dan kesehatan manusia.

Demikian yang dijabarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, melalui Plt Sesko Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono di acara "Innovation on Waste Management River Plastic Interception" di Hotel di Kempinski, Jakarta, Kamis (31/10).

Agung menjelaskan, dari hasil kajian bersama dengan World Bank, 80 persen sampah laut berasal dari aktivitas masyarakat di daratan yang membuang sampah ke sungai dan mengalir ke laut.


“Fakta lain dilaporkan bahwa 45-70 persen dari sampah laut adalah plastik. Hampir 8 juta ton sampah plastik telah mencemari laut global. Sementara sampah plastik ini butuh waktu ratusan tahun untuk dapat terurai. Jadi bukan hanya decades tapi milleniums,” ungkapnya.

Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah melakukan Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2018 mengenai penanganan sampah laut. Ditambah rencana aksi nasional 2018 sampai 2025 menargetkan pengurangan sampah plastik laut sebanyak 70 persen.

“Beberapa langkah aksi yang sudah menunjukkan dampaknya saat ini, mencakup perbaikan kondisi Sungai Citarum. Sungai Citarum adalah sungai paling kotor di Indonesia dan masuk dalam jajaran sungai terkotor di dunia,” ucapnya.

Dari gerakan tersebut, Kemenko Kemaritiman dan Investasi bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta menerapkan teknologi plasticaroad yang bakal menjadi bahan baku campuran aspal.

“Melalui gerakan Citarum Harum, penerapan teknologi plasticaroad dengan menambahkan bahan plastik menjadi campuran aspal jalan yang mampu meningkatkan kualitas dan kekuatan aspal. Kemudian penyelesaian kurikulum sekolah untuk memasukkan aspek pengolahan sampah dan pemeliharaan lingkungan juga diharapkan akan membawa dampak signifikan di kalangan pelajar dan generasi muda Indonesia,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya