Peringatan Sumpah Pemuda dan seminar sehari/Net
Masyarakat Indonesia harus memberikan kesempatan kepada Presiden Joko Widodo bersama Kabinet Indonesia Mau serta DPR yang sudah dilantik, untuk menunjukkan kinerja secara maksimal.
Spirit persatuan yang ditunjukkan para elit politik di kabinet dan parlemen diharapkan dapat mengatasi sisa-sisa konflik di tengah masyarakat sebagai imbas dari kerasnya persaingan semasa kampanye Pilpres 2019.
"Kesediaan Gerindra bergabung di pemerintahan Jokowi mungkin mengecewakan sebagian pendukung Prabowo-Sandi, juga mengecewakan sebagian pendukung Jokowi-Maruf. Tapi mari kita berpikir positif. Dengan bergabungnya dua figur yang bersaing ketat dan keras pada Pilpres lalu, perselisihan dan perkubuan di akar rumput diharapkan dapat cepat reda," kata Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi.
Demikian disampaikan Bursah saat memberikan sambutan peringatan Sumpah Pemuda dan forum seminar bertajuk "Menggelorakan Sumpah Pemuda dalam Pembangunan Berkelanjutan" di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
Hadir sebagai keynote speaker adalah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Sementara yang menjadi narasumber adalah anggota DPR Farah Puteri Nahlia, Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dan aktivis HMI Saddam Al Jihad. Diskusi publik ini dihadiri ratusan pemuda dan mahasiswa lintas kampus.
Bursah mengatakan, semangat persatuan para elit politik perlu ditiru oleh organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan setiap dan setelah menggelar hajatan Kongres. Pihak yang memenangkan kompetisi perlu merangkul yang kalah.
"Dengan demikian organisasi tidak terpecah belah akibat munculnya pengurus tandingan," katanya.
Menurut Bursah, pemuda harus terus menggelorakan persatuan yang merupakan spirit Sumpah Pemuda 91 tahun silam. Energi pemerintah dan bangsa, lanjut Bursah, harus terfokus untuk mengejar berbagai ketertinggalan Indonesia dari bangsa lain.
"Perlu kekompakan seluruh elemen bangsa agar Indonesia dapat menjadi bangsa penenang di tengah kerasnya persaingan global," ucapnya.
Dijelaskan Bursah, Indonesia menghadapi tantangan berat dan komplei dalam lima tahun ke depan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi turun akibat perang dagang global yang dimotori AS dan Cina. Kondisi ini pasti berpengaruh pada dinamika politik dan ekonomi nasional. juga berpengaruh terhadap neraca perdagangan, merosotnya harga komoditas ekspor Indonesia, pada iklim investasi dan industri, dan pada upaya penciptaan lapangan kerja luas.
"Roda perekonomian dalam negeri harus digerakkan, industri harus tumbuh dan berkembang agar tercipta lepangan kerja besar. Selain itu, kualitas SDM juga harus ditingkatkan, khususnya di bidang vokasional, agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing bahkan bisa memasuki pasar tenaga kerja Internasional," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia mengatakan bahwa pemuda Indonesia harus memiliki semangat untuk maju dan berkembang, sehingga bisa berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
Ada tiga hal bagi anak muda yang harus diutamakan seiring perjalanan waktu. Ketiga hal tersebut adalah education, empowerment dan enterpreneurship. Education adalah betapa pentingnya ilmu pengetahuan untuk membangun karakter diri sendiri dan bangsa.
Sementara, enterpreneurship menyangkut jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki semua anak bangsa. Enterpreneurship menjadi penting untuk menumbuhkan jiwa pemberani dalam membangun usaha dan kreatifitas, kendati penuh resiko.
Kemudian empowerment ini terkait dengan pemberdayaan sumber daya manusia. Dan empowerment pemberdayaan ini adalah kombinasi dari education dan enterpreneurship.
"Kita harus bisa memberdayakan kemampuan kita tersebut sehingga kita bisa mencapai cita-cita kita," demikian Farah Puteri Nahlia.