Berita

Pengamat politik anggaran dari Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nuralam/Net

Politik

Pengamat: Hindari Saudagar Politik Duduk Di Kementerian Strategis

JUMAT, 18 OKTOBER 2019 | 18:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Nama pengusaha Erick Thohir kian menguat sebagai Menteri BUMN pada pemerintahan kedua Presiden Jokowi. Erick pun jadi sorotan, sebab mantan Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf itu sebelumnya menyatakan tidak berminat masuk kabinet.

Pengamat politik anggaran dari Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nuralam mengatakan, jika memang Erick pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu, maka dia harus konsisten dengan janjinya.

"Seseorang yang antara perkataan dan sikap berbeda ini menguatkan bahwa sosok yang tidak konsisten, dan integritasnya dipertanyakan," ujar Arif, di Jakarta, Jumat (18/10).

Kementerian BUMN, lanjut Arif, adalah kementerian strategis. Selama ini, Kementerian BUMN cenderung digunakan sebagai ATM dana partai dan kelompok tertentu.

"Maka sulit diharapkan BUMN hadir sebagai public good dan public services dalam mendorong percepatan kesejahyeraan rakyat, kalau terus jadi perahan partai atau kelompok tertentu," ungkapnya.

Agar BUMN dikelola lebih baik ke depan seharusnya dipimpin oleh orang profesional atau praktisi yang punya rekam jejak semangat anti korupsi.

"Mengapa ini penting? Agar Kementerian BUMN tidak dijadikan tempat berkumpul para rent seeker oleh elit parpol atau elit penguasa," ucap Arif dalam keterangan tertulis.

Karena itu, katanya, Jokowi harus berani tegas. Jokowi sebaiknya menghindari para saudagar yang berpolitik untuk duduk di Kementerian BUMN.

"Ini penting disamping untuk menghindari konflik kepentingam, juga para saudagar tidak berlindung di ketiak para pengambil kebijakan untuk menjalankan mesin usahanya yang akhir berujung rusaknya sumber daya alam dan negeri tercinta oleh mereka," ujarnya.

Memang, pengusaha diperlukan dalam mempercepat perubahan. Namun jangan kemudian dia menciptakan bahkan memperkuat oligarki kekuasaan terssebut.

"Ini yang harus dipertimbangkan matang oleh Presiden Jokowi," demikian Arif Nuralam.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya