Berita

Kota Bekasi/Net

Nusantara

Hasil Survei Membuktikan, Mayoritas Warga Kota Bekasi Ingin Gabung Ke DKI

RABU, 16 OKTOBER 2019 | 17:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Sebagian besar warga Kota Bekasi, Jawa Barat menginginkan menjadi bagian dari wilayah DKI Jakarta.

Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru Media Survei Nasional (Median) bertema "Persepsi Penduduk Kota Bekasi dan DKI Jakarta Atas Rencana Penggabungan Kota Bekasi dan DKI Jakarta".

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, sebagaian besar warga Kota Bekasi menjawab setuju ketika ditanyakan, apakah bapak/ibu setuju atau tidak terhadap rencana bergabungnya Kota Bekasi menjadi bagian dari wilayah DKI.


"Dari hasil survei ditemukan bahwa sebanyak 60,6 persen warga Kota Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta. Hanya sebesar 11,4 persen warga saja yang tidak setuju. Sedangkan 26,0 persen warga menjawab tidak tahu," terang Rico dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10).

Mengenai sudah sejauh mana pengetahuan warga Kota Bekasi terhadap wacana dan isu penggabungan Kota Bekasi ke dalam wilayah DKI, berdasarkan hasil survei ternyata sebagian besar warga Kota Bekasi mengetahuinya.

"Ketika ditanyakan, apakah bapak/ibu mengetahui tentang wacana penggabungan Kota Bekasi ke dalam wilayah DKI Jakarta? Ternyata sebanyak 71,2 persen warga Kota Bekasi mengetahuinya. Hanya sebesar 28,8 persen warga yang tidak mengetahui isu tersebut," kata Rico.

Dia menambahkan, dari 60,6 persen warga Kota Bekasi yang setuju terhadap wacana penggabungan dengan DKI Jakarta, ada beberapa alasan terbesar yang melatarbelakangi warga Kota Beksi menyetujui wacana bergabungnya Kota Bekasi ke dalam wilayah DKI.

"Lima alasan terbesar dari warga Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta berdasarkan survei, sebanyak 14,4 persen menganggap lebih dekat dengan wilayah DKI Jakarta daripada Bandung; 7,8 persen menanggap akan lebih maju dan berkembang; 7,8 persen setuju dengan usulan Pemkot Bekasi berganung dengan DKI Jakarta; 5,8 persen menanggap lebih strategis dengan DKI Jakarta; dan 5,8 persen ingin mengatasi pengangguran," terangnya.

Survei dilakukan pada 21 September sampai 5 Oktober 2019. Responden yang dipilih sebanyak 500 orang warga Kota Bekasi dan 500 orang DKI Jakarta, melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error sebesar +/-4,3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 pesen. Dan quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya