Berita

Penembakan di Forth Worth Texas/Net

Dunia

Seorang Gadis Tewas Di Kamar Tidurnya, Diduga Ditembak Polisi

SENIN, 14 OKTOBER 2019 | 17:50 WIB

Seorang perempuan AS keturunan Afrika-Amerika tewas tertembak oleh petugas kepolisian di dalam rumahnya di Texas, Sabtu (12/10).

Forst Worth Star Telegram menjelaskan, penembakan di Forth Worth, Texas itu langsung diinvestigasi setelah salah satu tetangga korban, James Smith menghubungi polisi karena pintu rumah korban terbuka.

Berdasarkan rekaman dari kamera bodycam yang dirilis kepolisian, diketahui bahwa dua polisi mencari rumah wanita itu menggunakan senter. "Angkat tangan kalian, dan tunjukan kepada kami," ucap salah seorang polisi yang terekam kamera disusul suara tembakan dari jendela.

Dikabarkan Aljazeera, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di tempat. Hal itu dipertegas dengan hasil identifikasi Kantor Pemeriksa Medis di wilayah Tarrant yang mengungkap korban bernama Atatiana Jefferson dan berusia 28 tahun.

Polisi juga mengidentifikasi dua petugas tersebut. Berdasarkan video, diketahui bahwa mereka sudah bertugas sejak April 2018 dan tengah berstatus cuti administratif.

Meski tak dijelaskan identitas kedua polisi tersebut, namun para petinggi kepolisian menyatakan mereka menembakkan peluru karena melihat korban sudah tewas. Tembakan tersebut juga dimuntahkan untuk memberi sinyal adanya ancaman.

Dalam video bodycam juga menampakkan senjata yang ada di dalam rumah, namun tidak jelas apakah senjata api itu ditemukan di dekat wanita itu atau tidak.

Di hari yang sama, sejumlah aktivis setempat meminta untuk menaham petugas yang melepaskan tembakan. Salah satunya Pastor BR Daniels Jr. Menurutnya, kematian Jefferson sudah cukup menjadi alasan agar kepolisian mengubah kebiasaan menembak sebelum bertanya.

"Kami ingin meninjau kebijakan dan prosedur. Bagaimana anda menyerbu sebuah rumah, membunuh seorang wanita muda dengan anak di bawah umur 8 tahun di rumah itu, yang bisa saja bunuh diri?" kata Daniels.

Tak hanya Daniels, kematian Jefferson juga memicu amarah masyarakat setempat. Melalui sosial media, mereka mengungkapkan kesedihannya dan meminta kepada aparat setempat bertanggung jawab.
Laporan:Ahda Sabila

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya