Berita

Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan/RMOL

Hukum

Arteria: Pimpinan KPK Tak Paham Hukum Tapi Kelola Institusi Setengah Dewa

JUMAT, 11 OKTOBER 2019 | 21:29 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut tidak jelas asal usulnya. Hal ini disampaikan oleh Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

"Di KPK pimpinannya yang enggak jelas asal usulnya bisa jadi pimpinan. Dari posturnya saja sudah salah," kata Arteria disela-sela acara diskusi publik bertajuk "Mengukur Sepak Terjang KPK" di Kopi Politik Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (11/10).  

Arteria juga menyinggung lembaga antirasuah yang terkesan serampangan dalam rekrtuitmen pejabat struktural.

Menurutnya, ada pihak-pihak yang justru tidak memiliki latar belakang hukum tapi bekerja di KPK.

"Siapa pun bisa jadi pimpinan KPK asal umurnya di atas 40 tahun. Padahal dia akan menjadi pimpinan institusi yang mengelola kekuatan setengah dewa, kuat sekali. Enggak paham hukum bisa jadi pimpinan KPK, kordinator penyidikan dan tuntutan, bayangin! Enggak pernah sekolah hukum," paparnya.

Di sisi lain, anggota DPR RI ini justru menyayangkan ketika rekrutmen di KPK tidak seperti di institusi kepolisian.  

"Kita mau jadi penyidik polsek saja, sekolahnya di Megamendung, jadi polisi dulu, paham dulu disekolahkan di penyidikan," kata dia.

Hal itu berbeda dengan Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, rekruitmen pejabat MK lebih profesional dengan menempatkan orang-orang yang kapabel di bidangnya sesuai latar belakang keahliannya.  

"Tapi untungnya MK itu kalau proses rekrutmennya ada dari DPR, sudah pasti "merah putih". Karena kami dihasilkan oleh orang partai mau nyalon aja udah diseleksi, seleksi ideologi namanya, enggak mungkin kita enggak yang jelas-jelas ini bisa nyaleg, kemudian rekrutmennya melalui hakim MA, MA dikasih 3 kuota untuk hakim MK," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya