Berita

Presiden Jokowi saat berpidato dalam pembukaan World Economy Forum/Net

Bisnis

Pemerintah Tutup Mata Hadapi Resesi, UMKM Dikorbankan

JUMAT, 11 OKTOBER 2019 | 19:21 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Tak ada garansi pemerintah untuk rakyat miskin terkait dengan ancaman resesi ekonomi. Bahkan dilihat dari kebijakan yang dikeluarkan, seperti pencabutan subsidi BBM, pemerintah justru bakal mengorbankan perekonomian kecil.

"Banyak UMKM bergantung pada subsidi BBM dan LPG. Terutama LPG 3 kg. Kalau dilihat dari kondisi ekonomi global yang akan resesi ekonomi, maka pemerintah akan mengorbankan UMKM kita," ujar ekonom Indef, Bhima Yudistira dalam diskusi Forum Tebet (Forte), Jumat (11/10).

Krisis yang dimungkinkan kembali terjadi berbeda dengan tahun 1998. Saat itu, jelasnya, masyarakat belum bergantung pada bahan bakar gas. Mereka masih bergantung pada kekayaan alam untuk menjalankan UMKM-nya.


Oleh karenanya, jika saat ini subsidi dicabut, baik dalam hal BBM maupun tarif listrik, maka pelaku usaha kecil akan semakin menjerit.

"Pemerintah kelihatannya tak punya empati pada UMKM. APBN tak dipersiapkan untuk hadapi resesi ekonomi dunia," jelasnya.

Kenaikan berbagai sektor seperti BPJS, tarif tol, hingga pemangkasan subsidi listrik menjadi pendukung bahwa daya beli masyarakat Indonesia tak baik-baik saja.

Kondisi ini makin parah ketika struktur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) juga tak berpihak kepada rakyat. Menurutnya, APBN bukannya menjadi stimulus ekonomi, tapi justru menjadi konstraksi pada 2020 mendatang.

Sektor industri kreatif yang kerap dibangga-banggakan pemerintah juga bukan menjadi jaminan untuk menyelamatkan masyarakat dari krisis. Sebab, para investor industri kreatif bukan dari dalam negeri.

"Modal asing itu sangat mempertimbangkan gejolak ekonomi global. Mereka bisa pergi kalau resesi," tandasnya.

Di sisi lain, rapuhnya perekonomian Tanah Air juga diamini oleh Direktur Data Indonesia, Herry Gunawan.

"Kinerja penerimaan negara pada 2019 mengkhawatirkan, karena realisasinya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," demikian Herry.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya