Berita

Mahasiswa gelar aksi/RMOL

Politik

Dituduh Perkeruh Suasana Jelang Pelantikan Presiden, Begini Kata Mahasiswa

KAMIS, 10 OKTOBER 2019 | 16:01 WIB | LAPORAN: ICHSAN YUNIARTO

Rencana aksi yang akan digelar oleh mahasiswa pada (18/10) mendatang bukan untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Hal ini diungkapkan pengurus BEM Universitas Islam Attahiriah, M Fahmin. Menurutnya, aksi turun ke jalan yang dilakukan teman-temannya untuk mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera menerbitkan Perppu KPK.

Pernyataan Fahmin ini juga membantah tudingan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Di mana saat itu Hadi akan menindak siapapun yang ingin menggagalkan pelantikan presiden terpilih.

"Berkaitan dengan aksi kami menyampaikan pendapat terkait Perppu KPK, bukan ingin menjatuhkan presiden dan wapres terpilih hasil pemilu," kata Fahmin di Jakarta, Kamis(10/10).

Fahmin menegaskan, aksi yang akan digelar ini akan memenuhi prosedur dan peraturan yang berlaku.

"Kami mengikuti prosedur secara konstitusional dan tidak ada maksud menjatuhkan presiden terpilih," tegasnya.

Fahmin menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja panglima.

"Untuk itu sebaiknya presiden perlu mempertimbangkan dan mengevaluasi kinerja Panglima yang cenderung menyudutkan kami para mahasiswa yang turun ke jalan," sesalnya.

Senada dengan Fahmin, ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta Rian Hidayat menganggap pernyataan panglima terlalu tendensius.

"Panglima terlalu tendensius dengan kami para mahasiswa. Apalagi beliau menyatakan masyarakat Indonesia belum cukup dewasa," kata Rian.

Baginya, justru dengan aksi unjuk rasa di ruang terbuka itu menunjukkan bahwa mahasiswa tengah menunjukkan kedewasaanya.

"Bahwa kami turun ke jalan menyampaikan aspirasi adalah bentuk kedewasaan kami untuk menyampaikan pendapat, itu diatur oleh Undang-Undang," imbuhnya.

Oleh karena itu, Rian pun memperingatkan agar Panglima TNI fokus saja dengan persoalan negeri seperti kasus Papua dan lainnya.

"Sebaiknya bapak panglima fokus mengurusi persoalan Papua yang sampai hari ini belum jelas jeluntrungannya," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya