Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Sempat Hilang, Hotspot Kembali Muncul Di Sejumlah Daerah Terdampak Karhutla

SENIN, 07 OKTOBER 2019 | 21:31 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadi lonjakan titik panas (hotspot) di sejumlah daerah yang terdampak bencanan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Padahal, sebelumnya hotspot tersebut sudah hilang.

"Berdasarkan data yang kami peroleh pukul 09.00 WIB tadi, jumlahnya mengalami kenaikan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatin) BNPB Agus Wibowo, Senin (7/10).

Ia mengatakan untuk Provinsi Riau tercatat 34 titik panas, Jambi 67, Sumatera Selatan 87, dua di Kalimantan Barat, di Kalimantan Selatan 36, dan paling banyak di Kalimantan Tengah yaitu 123.

Padahal, kata Agus, pada 4 Oktober 2019 jumlah titik api di Provinsi Riau sudah tidak ada. Sedangkan di Jambi, Kalteng, dan Kalsel sudah menurun.
 
BNPB menduga, kenaikan jumlah titik panas tersebut akibat curah hujan yang belum turun merata, dan masih adanya oknum yang dengan sengaja membakar lahan sebelum datangnya musim hujan.

Ia menjelaskan, hotspot sempat hilang dan berkurang karena sudah dilakukan upaya menurunkan hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca (TMC).

"Jadi pekan kemarin itu TMC berhasil dilaksanakan sehingga hujan turun secara merata di Kalimantan maupun Sumatera," katanya.

Berkaca pada situasi dan kondisi terkini, BNPB pun menyatakan Riau dan Kalteng masih dalam status tanggap darurat Karhutla.

"Sedangkan Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat itu berstatus siaga darurat hingga 31 Oktober kecuali Kalimantan Barat hingga Desember 2019," katanya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Masyarakat Tidak Perlu Panik, DPR Pastikan Distribusi Gas Melon Lancar

Senin, 10 Februari 2025 | 23:18

Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Empat Pelaku Tawuran, Hasil Tes Urine Positif Narkoba

Senin, 10 Februari 2025 | 22:50

Dekatkan Dunia Usaha dengan Mahasiswa, UNHAS Gandeng Asprindo

Senin, 10 Februari 2025 | 22:31

Faizal Assegaf: Raja Kecil itu Bahlil

Senin, 10 Februari 2025 | 22:20

Polda Metro Jaya: Pers Berikan Manfaat Bagi Polisi dan Masyarakat

Senin, 10 Februari 2025 | 22:08

Ketua Komisi V: Anggaran IKN Diblokir Bukan Berarti Dihentikan

Senin, 10 Februari 2025 | 22:02

Jenderal Agus Subiyanto Rotasi 65 Pati, Paling Banyak Matra Angkatan Darat

Senin, 10 Februari 2025 | 21:56

Wariskan Banyak Masalah, Jokowi Harus Diseret ke Penjara

Senin, 10 Februari 2025 | 21:51

Tim Transisi Pramono-Rano Pastikan Warga Tak Terkendala Air Bersih

Senin, 10 Februari 2025 | 21:46

Ted Sioeng Akui Sempat Kabur ke Singapura, Diringkus di China

Senin, 10 Februari 2025 | 21:44

Selengkapnya