Berita

Mega-Jokowi-Paloh/Net

Politik

Sejak Awal Jokowi Kasih Karpet Merah Ke Paloh, Nasdem Enggak Mungkin Jadi Oposisi

MINGGU, 06 OKTOBER 2019 | 14:30 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kabar keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh diprediksi tidak akan membuat partai yang memiliki jargon restorasi itu keluar dari koalisi dan akan jadi oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, beberapa waktu lalu.

Adi memastikan ketidakmungkinan Nasdem memilih jalan oposisi meski saat ini hubungan Surya Paloh tampak kurang akur dengan Megawati. Keretakan hubungan antara Mega-Paloh akan segera membaik, karena mereka adalah teman politik yang sudah lama.  

Dia melihat sejak awal Jokowi sudah memberikan karpet merah ke Surya Paloh, sehingga pilihan menjadi oposisi di periode Jokowi-Makrif Amin sangatlah tidak mungkin.

"Nggak mungkin Nasdem jadi oposisi. Sejak awal Jokowi kasih karpet merah untuk Nasdem. Jokowi juga kerap sangat mengistimewakan Surya Paloh," demikian Kata Adi, kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Adi menjelaskan, sejauh ini Jokowi memang tidak ingin ada dominasi dari anggota partai koalisinya, baik PDIP, Nasdem, PKB atau pun Golkar.

Alasannya, tambah Adi, Jokowi ingin ada partai lain tetap ada yang mendukung penuh ketika partai lainnya sedang terlibat ketegangan politik dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Jokowi tidak ingin partai tampak paling dominan, katakanlah PDIP. Untuk memanaj, kalau sedang nggak mesra ada partai lain yang back up. Jokowi ini pinter, tidak tergantung politik," tambahnya.

Diketahui, isu keratakan Mega-Paloh terlihat saat pelantikan pimpinan DPR RI periode 2019-2024 pada Selasa (1/10) lalu. Mega yang datang di acara pelantikan anaknya Puan Maharani, tampak melewati Surya Paloh dan langsung dengan elite partai politik lainnya. Sikap Mega itu dinilai sebagai cara pemimpin PDIP itu menunjukkan ketidaknyaman Paloh di dalam koalisi Jokowi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya