Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekonomi Indonesia Melambat, Analis: Pemerintah Autopilot

JUMAT, 04 OKTOBER 2019 | 18:49 WIB | LAPORAN:

Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan Berita Resmi Statistik (BRS) ekonomi Indonesia kuartal II 2019.

Dalam BRS tersebut ekonomi Indonesia pada kuartal II 2019 tumbuh sebesar 5,05 persen. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 5,27 persen.
Analis Ekonomi Politik Kusfiardi, menjelaskan, saat ini perekonomian Indonesia sedang melambat. Bahkan bisa dikatakan di bawah target yang diproyeksikan pemerintah di RPJMN. Artinya upaya-upaya pemerintah tidak mampu meningkatkan produktivitas perekonomian.

"Perekonomian kita cuma running aja. Ini menandakan ekonomi kita aktivitasnya ditopang oleh aktivitas perekonomian yang sudah ada. Bisa kita bilang autopilot gitulah. Nggak diapa-apain pertumbuhannya segitu," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/10)

"Perekonomian kita cuma running aja. Ini menandakan ekonomi kita aktivitasnya ditopang oleh aktivitas perekonomian yang sudah ada. Bisa kita bilang autopilot gitulah. Nggak diapa-apain pertumbuhannya segitu," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/10)

Selain itu, menurut Kusfiardi, pertumbuhan ekonomi Indonesia disumbang lebih banyak oleh konsumsi, sementara di sisi produksi tidak begitu banyak. Ekspor juga banyak didorong oleh bahan mentah yang mana harganya sangat fluktuatif.

Berikut data pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal II tahun 2019 sampai kuartal I tahun 2018 sampai kuartal II tahun 2019 yang diunduh dari situs resmi BPS:

- Kuartal I-2018: 5,06 persen
- Kuartal II-2018 : 5,27 persen
- Kuartal III-2018 : 5,17 persen
- Kuartal IV-2018 : 5,18 persen
- Kuartal I-2019 : 5,07 persen
- Kuartal II-2019 : 5,05 persen

Lambatnya gerak ekonomi Indonesia terlihat jelas sejak kuartal III tahun 2018 di mana hanya tumbuh 5,17 persen dari kuartal II tahun 2018 yang mampu mencapai 5,27 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya