Berita

Haryawan, seorang wartawan yang dianiaya oknum aparat/Ist

Hukum

Dianiaya Oknum Aparat Hingga Bonyok, Wartawan Resmi Buat Laporan

RABU, 02 OKTOBER 2019 | 01:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Seorang wartawan Sinar Pagi, Haryawan (52) membuat laporan polisi ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya setelah diintimidasi dan dipukuli oleh oknum polisi di area Polda Metro Jaya.

Hayawan mengaku, kejadian pemukulan terjadi pada Senin malam (30/9) saat ia hendak pulang usai melaksanakan salat di Masjid Polda Metro Jaya. Namun saat mau keluar, ia melihat ada keributan di depan minimarket di dalam area Polda.

Melihat itu, ia langsung bergegas menghampiri dan merekam video.


"Tapi begitu baru beberapa saat ambil video mereka bentak saya ambil gambar. Saya bilang saya wartawan dari Sinar Pagi yang ngepos di Polda Metro Jaya sini, tapi tetap saja mereka minta dihapus. Mereka maksa minta di hapus. Terpaksa saya hapus," ucap Haryawan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (1/10).

Saat hendak menghapus, kata Haryawan, oknum tersebut langsung melakukan pemukulan secara beramai-ramai dari arah belakang.

"Mukul dari belakang, jenggut (tarik) rambut saya, tonjok kencang-kencang mata saya sebelah kanan sampai darah mengucur, begitu juga kepala belakang saya dihajar sampai bocor berdarah," jelasnya.

Bahkan, ia mengaku mendengar adanya teriakan agar dirinya ditelanjangi. Sambil terus mengaku sebagai wartawan, ia berhasil kabur dan lari ke Gedung Humas Polda Metro Jaya.

"Sembari berusaha menyelamatkan diri ke arah Humas PMJ dengan harapan selain ada yamg kenal, mudah-mudahan ada yang berpangkat atau komandan yang bisa menolong," katanya.

Akibatnya, Heryawan mengalami luka di bagian kepala dan di bagian mata hingga mengeluarkan darah.

Heryawan pun membuat laporan polisi pada Selasa (1/10). Laporan tersebut teregistrasi dengan LP/6259/X/2019/PMJ/Dit. Reskrimum dengan laporan Pasal 170 KUHP dan Pasal 352 KUHP Tentang tindak pidana penganiayaan. Saat ini, terlapor masih dalam proses lidik.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya