Berita

Kerusuhan di Wamena/Net

Politik

Ada Pihak Yang Sengaja Jadikan Papua Sebagai Arena Proxy War

SENIN, 30 SEPTEMBER 2019 | 04:21 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Munculnya korban jiwa dan kekerasan di Wamena menunjuKkan lemahnya negara dalam menjamin keamanan bagi seluruh penduduk tanpa kecuali.  

"Perlu langkah kontingensi yang efektif dengan melokalisir kekerasan, evakuasi warga, serta mengefektifkan peran aparatus keamanan," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/9).

Ade menjelaskan, semestinya seluruh komponen bangsa menaruh perhatian soal tragedi Wamena.  Pemerintah hendaknya mengambil langkah komprehensif untuk memulihkan stabilitas sosial politik dan keamanan di Papua.


"Para pelaku kejahatan kemanusiaan yang bersembunyi di balik isu politik harus dapat ditangkap dan diseret ke meja peradilan. Negara harus hadir di Wamena tanpa kecuali," tegasnya.

Di sisi lain, ia menduga ada pihak-pihak yang menjadikan Papua sebagai arena proxy war. Sinyalemen menunjukan ada koneksitas antara para aktivis separatis Papua di luar negeri, international supporter groups dan operatornya di  Papua.

"Targetnya mencari keuntungan ekonomi dan politik dengan mengeskalasi kekerasan di Papua dan internasionalisasi isu Papua," terangnya.

Oleh karenanya, Ade meyakini ketegangan yang terjadi bukan semata aspirasi lokal masyarakat Papua, namun ada kelompok yang memanfaatkan situasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya